Merasakan setiap jemarimu bertautan dengan jemari saya, melumatkan kehampaan diantaranya; membuat saya tetap percaya bahwa kamu masih di sana. Separuh napas itu adalah ketika aroma tubuhmu masih dapat memberi arti bagi indera pencium yang asing keharuman lain. Setiap malam saya bermimpi, dan semua itu tentang kamu; tentang kenangan-kenangan itu, tentang kita berdua.
Bunga itu masih bernama persahabatan. Bunga yang pernah saya berikan dan separuh saya simpan hingga sekarang. Di setiap tangkainya tumbuh daun-daun perasaan yang akan menyembunyikan sebuah duri bernama cinta. Duri yang kerap melukai, yang sakitnya hanya saya pendam sendiri. Di matamu hanya ada mahkota merah yang indah dan tak ada hal lain yang istimewa dari sekuntum mawar yang dibeli di perempatan jalan. Dan ketika tangan kita berdekatan, kamu tersenyum, lalu kita menyeberang jalan sambil berpegangan tangan. Saya bertanya, “Mau ke mana, kita?” dan kamu menjawab, “Kemanapun asal kamu suka.” Saya berharap lebar jalan lebih jauh dari panjangnya sehingga tangan kita bisa tetap bertautan hingga melengket karena keringatan. Dan demi Tuhan, saya membenci tepi: trotoar di ujung sana.
Jangan paksa saya mengakuinya, sementara hatimu masih sedingin gedung wisuda yang akhirnya membuat saya asma. Empat tahun lebih kita bersama dan tetap sendiri-sendiri hingga akhirnya berpisah. Saya pernah berpikir, mungkin kamu tidak pernah menyukai saya, kecuali persahabatan kita. Dan saya juga tidak pernah berani berpikir bahwa kamu menyukai saya, selain (atau karena) persahabatan kita. Saya hanya berpikir bagaimana caranya mencintai tanpa harus mengatakannya, apalagi berharap memilikinya. Karena, bagaimanapun saya tahu; kita akan tetap seperti ini, sampai kapanpun, sampai saya punya keberanian untuk patah hati.
Biar saja. Lama-lama saya semakin terbiasa dengan situasi ini. Dan lama-lama saya semakin percaya bahwa cinta sejati itu benar-benar ada. Ketika kita tak lagi bisa bertatapan dan bersentuhan, ketika rindu hanya sewujud rasa berwindu yang tiada ujung, dan ketika cinta itu sendiri akhirnya membebaskan kita untuk memilih.
Saya tidak tahu kamu di mana, dan apakah pertanyaan itu juga yang sedang kamu pikirkan saat ini. Tetapi saya percaya bahwa kamu masih di sana. Tidak sedang menunggu saya, sepertihalnya saya yang tidak sedang menunggu kamu. Dan, entah dengan siapa kamu, dan entah dengan siapa saya pada akhirnya.***
:)
ah... lagi2 aku dejavu...
alaah...
suer,,kerenn,,
ak gak pernah berani menulis dengan "Saya"..atau "tidak",,
takut terasa baku dan janggal waktu ngebacanya..
tapi ternyata kalau diolah dengan bagus,bisa juga jd enak dibaca ya..
jadinya lebih dramatis aja..
wiw..
salut,salut..
_benZ
ok punya nih dun..:D
Hmmm,,Sepi!sepi dan sendiri aku benci heuheuehu ^-^
Ya sutera biarkan semua berjalan dengan apa adanya. Barkan cinta sejati kelak yang memelukmu halagh^-^
gue banged....
bagus banget dun! bikin mel ikut terhanyut .. dalem! SEMPURNA!! x)
Keren, gue suka.....
L tu LOve?
maniis. mhn komenny iia.
^^
cakep...
apakah mungkin lebih bagus tetap dipendam agar selalu dapat bersamanya...daripada diungkapkan dan 'mungkin' akan kehilangan dirinya..?
L = Love
Awesome!!
selalu buat saya berdecak kagum
L itu maksudnya apa? ^^
org blg cinta tidak harus memiliki. namun biarkanlah kita memiliki indahnya cinta...
kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeen
btw BDG na dmn yeuh?
cerita yg selesai, asik, dan tuntas
Selamat yach, kamu menang lomba kalo aku gak salah
agak "gimana" gitu...
...
Maksudq, si tokoh saya-nya. bukan ceritanya. bagus, kak.
tolong baca dan komen juga di ceritaq yawh
The L menggambarkan betapa manusia adalah penakut. Bahkan untuk hal-hal yang menyenangkan hati dan membuat hidung mereka kembung-kempis karenanya.
Outstanding writings, Dun!
Dadun...dadun...cerita2mu selalu saja bikin aq terpesona...^_^
@noir : udah diedit.
Dun, kok akhir2 ini tulisanmu ga terlalu rapi lagi ya? Banyak typo dan salah eja (astma, trototoar).
Penggunaan kata bersematan di kalimat pertama terasa kurang pas. Semat: sesuatu yg digunakan untuk mencocok dan melekatkan dua benda yg hendak dicantumkan(KBBI). Kalau bertautan bagaimana?
Melengket karena keringatan juga agak tidak pas dengan nuansa semi formal yang digunakan di tulisan ini.
Duh, kok jadi setan teknis gini huhu
great
hiks, terharu bgt. kaya bercermin deh!, cz storinya mirip bgt sm kisah q. cuma bedanya kita jalan hampir 3 thn (kl q mungkin judulnya jd The "C"), & yang mungkin hanya akan berakhir dengan "persahabatan". thanks ya, puisi ini sprt mewakili diri q ...
bagus bgT samPai terhanyuT, seperti kisah nyaTa (n_n)
Khas banget melankonisnya dadun.
Jeng! Kok mesti bikinnya yang berat-berat. Baru belajar buat tantangannya miss_worm yak?
Thx buat komennya bro... Eniwey, The L bagus banged. boleh tau siapa penulis favoritnya?
Slam Knal
Menurut saya,penggunaan kata saya tidak masalah karena saya suka mengucapkan saya, dan saya rasa itu bisa jadi ciri khas tersendiri, apalagi untuk cerita yang puitis seperti ini (fiuh). Keren, emosional.
aku belum bisa nulis kaya gini
di mataku masih unsual
soalnya pake kata 'saya'
susah deh nulis pake kata 'saya'
soalnya harus menghilangkan keegoan ya
salut lah
Kemungkinan besar ini merupakan your true story, maaf kalau saya terkesan menghakimi karena cerpen nya tersampaikan dengan jiwa penulis... trus... kalau emang benar pengalaman pribadi.... Kenapa tidak kamu katakan saja.... Kalau tidak, kita bisa seumur hidup dalam penasaran. Yang lebih tragis .... kita baru berani saling ungkapkan setelah kita masing-masing telah menjadi milik orang lain.... (romantis banget ya...!)
wah gaya penjabarannya manis, gue musti banyak belajar lagi nih.
Dalam mawar persahabatan, cinta adalah durinya :)
Nice, semangat ya :D
I love this one.
Ada yang bilang, persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu gak pernah ada. pasti berujung pada cinta, baik sepihak maupun gayung bersambut.
jadi inget cerita komik Saladays yg judulnya 'Selintas Kenangan' (hehehe,dipake judul cerata sayah)
ceritanya sama kaya ini,cuman dalam komik itu dikisahkan ampe ceweknya nikah...
pas di pernikahan itu si cowok baru tau kalo ternyata si cewek juga suka ama dia...
nyesel deeeeh....
=(
huehehe bingung yah
klo punya sahabat tewe yg dekat
banget ma kita...
BabaH Quw sayanG babaHkuw maLanG...
cRiTa yanG ini 9w jauH LebiH suka..
sedeRhaNa daN LebiH Lw banged..
unTuK penGGunaan kata "saya" daN "kaMu" buaT 9w sejauH ini masih pada Tempatnya, masiH enaK diBaca,.
KecuaLi diawaL Lw paKe 9w-Lw, tiba2 dibeLakanG aku-kaMu.. gag konsisTen iTu,,
hehehe...
rasaaaanyaa..
janggal ^^
nggak gitu suka penggunaan "saya" berpasangan dengan "kamu"..
cinta nggak sekaku itu,,,,
nggak gitu suka sama cinta yang kaku,,,
karena perasaan cinta itu menyenangkan.. tidak terbelit oleh aturan..
would u mind using "aku" dan "kamu" someday?
lalu "saya" dan "engkau" berpadu..
(hallah, kacau mode on)
om dadun juga pake bintang tuh.. jadi ga bisa kopas ceritanya..
heheeh..
nananana... you Look at me...
O... nanananana....
V... nanananana....
E....
halah, nggak hafal gue, dun lagunya.
oh, dadunku. gw kadang bingung ame elu. kadang omes, kadang dudulz, kadang nyebelin, ngeselin, dan kali ini lo mellow banget...
bagus......semangat....bikin cerpen terus yah :)
memang susah punya sahabat cewek. xixixi...
posisi kita menjadi sulit dan serba salah. hehe..
sman9aaaaaaaat om dadun.
Seperti biasa, Dun, mengalir dan romantis dalam ketragisan.
keren bgt cara pembawaan ceritanya Dun^_^
Sesaat selesai membaca cerita ini. Saya masih berpikir hubungan judul dengan isi cerita The L, tapi dalam dunia sastra modern sah-sah saja dilakukan penulis.