Ku lihat di luar jendela
Awan hitam merajai angkasa
Hujan deras menyerang permukaan bumi
Ruang beraktivitas hampa
Tak ada nyawa melintas di retina
Ku duduk diantara berkas-berkas membosankan
Beruntung aku ditemani mesin yang setia menghiburku sejak pagi
Hari itu tubuhku bermain dengan virus
Senja itu mataku mengalir rendah
Tanpa sadar aku dibawa terbang dalam lamunan perih
Aku seperti terbang meninggalkan aktivitasku
Disaat aku menikmati alam khayalan
Tiba-tiba muncul join conference dari layar di depanku
Tersontak aku terbangun dari lelap
Lelap yang hanya sesaat
Hanya sekitar1 menit
Mataku masih terasa lelah
Tubuhku menggigil sekaligus merasakan panas.
Tak lama adzan Maghrib berkumandang
Aku segera beranjak ke tempat penyucian
Beribadah dan berdoa pada Illahi
Agar tubuh ini sehat kembali
Sorry...
menurutku...
kata2 Join Conference ini yg mengganggu... dan aku rasa ini bisa disebut ringkasan ceritamu pas saat itu...
kalo daku menulis ini memang gak ada pesannya kok..
krn daku cuma bercerita...
disaat daku sakit menjelang maghrib...
thanks komen2nya...
peace...
aku puji personifikasi yang kamu buat udah lumayan. Tapi gimana ya... aku nggak terlena dengan puisi ini, diksinya asih kasar ya... dan terlalu banyak kata kayaknya. Sorry ya soalnya aku lagi suka puisi yang irit kata sarat makna...
BTW pesan di puisi kamu nggak kuat dan tidak 'menusuk"
ah belajar lagi aja dah... oke (sama2 belajar kita)
salam kenal...
Pesannya dapet. Baca punyaku juga ya....
...segala derita fana dan kesenangan fana adalah untuk-Nya, maka bersiaplah untuk saat-Nya (yg tak bisa dinego lg)
berhubung dalam otakku puisi itu adalah lagu
maka ini kupikir ga dapet lagunya om...
karena waktu yg nda akan pernah berhenti untuk tetap menyadarkan kita pada keimanan kita.
nice to u poem
aq binun om
yg sakit yg mana?
Assalamu'alaikum
Perhatikan penggunaan penulisan kata ganti.
Manis perumpamaan dan pernejalasan akan transisi yang dituangkan