Dahulu,
Hatiku berdetak
Ingin meledak
Saat panah cupid menancap
Dahulu,
Hatiku bagai sebuah petasan
Memakai sumbu waktu
Hingga mudah untuk dipadamkan
Kini,
Hatiku kembali berdetak
Ingin meledak
Saat rudal cupid melesat
Kini,
Hatiku bagai sebuah bom
Memakai kabel penuh warna
Sulit untuk dijinakan
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
cinta yang menggebu2 ya? hihihihi ^_^ salam kenal ya...
eh puisinya udah bagus.. metaforanya juga lumayan, cuma saran nih, coba lebih memainkan diksi lagi pasti jadi lebih cantik :D
keren,,,
btw pemicu bomx ad ma siapa,,,
hahahahaha,,,
bagus, tp di ending kurang berasa ledakannya..
^-^
keep write..
^_^
kurang gereget...
halo kk
ehmm jgn emosi kk sabar2
hehehe
lam kenal ya
lihat karya aku juga donk
Kesan yang ingin ditimbulkan sudah dapat. Hanya saja kurang diramu dengan baik. Coba dipermainkan lagi diksinya.
bahasa yang dipakai militan ! seru seru !
dahulu yg pertama, kalo pilihan katanya bukan'meledak' mungkin lebih pas, sebab sudah diambil dan memang lebih cocok dipakai oleh 'si rudal'
Emosi nich.... Sabar ya... sabar....
khitbah aj om :D
dah bagus tapi kayaknya kurang "kena"
kayaknya gak ada klimaksnya gitu jadi kesannya datar
met berkarya yach..
bgus...
tapi kyknya cm permainan kt2 aj ya?
gpp d yg penting usaha bikinnya dan penghayatannya...
oke?cayo...