Kala terbadai di lampau masa
dan keras tercampak ke muka jangka
berjerempak aku dengan jisimku sahaja
masih tertudung lumpur dosa
pun nanah-nanah nista
yang kau bisa hidu busuknya
Duh Tuhan,
Mungkinkah kuelakkan azabMu?
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
aku dulu pernah baca buku tentang doa kumayl,jujur,bisa diexplore banget hati kita..mudah2an inspirasi semakin melambung,"rasa"nya semakin kena...
Gw bkan anak Sastra ato org yg sgt sukany ma sastra.. Tp lumayan samar gw bsa ngbacany,bagus.. Bwt gw kata"ny pun rumit. Cma mw ngutarain apa sbnrny?
ketika rerintih dosa semakin menjerit di liang hati, kemudian ia memalung, tapi hanya menambah luka, habislah dosa yang hanya bisa difikirkan dan dikatakan
*hidu?
Puisi Spiritual yang bagus kata-katanya sederhana mudah dimengerti...penuh makna..
Salam kenal mari kita sharing
yoiii
Aku takkan bisa elakkan azabku ...
aku hanya terus belajar berbuat kebajikan dan kebaikan ,,,
Bagus puisi ini tya ...
bajak ya ..?
bener2 ney...salut
boleh ya q blajar sm bu guru
salut ma puisi2 bu guru ( hehehe )
Mungkinkah kuelakkan azabMu?
mungkin (^^)
pengen punya kosa diksi seperti punyamu..
hidup adalah sebuah repertoar sunyi dan yang menjelaskan bahwa kita bukanlah malaikat...
nominal di rekening diksi-ku stidaknya jadi sangat terbantu dengan adanya pencerahanmu ini kawan. Sayap kosakata yang ku punya masih terlalu kecil untuk dikepak-kan. Salut untuk karyamu yang boleh menjadi berkat untuk aku.
sebuah penelaan diri yang apik, meski ada kata yang mungkin dianggap baru, tapi cukup tulisan ini membuat diri mengerutkan dahi...
padat dan berisi
met menulis..
entahlah!
Bagus. Banyak kemajuan dalam hal kosa kata. Meski tak terlalu menampar tapi sudah baik.
pas baca, coba cari arti beberapa kosa kata yang gak ngerti di kamus besar bahasa indonesia (jerempak, jisim, hidu) .. hmm ternyata aku miskin kosa kata ya.. makasiiy ya dah menggugahku wat buka kamus, hehee
two thumb up..!!!kerenlah puisinya menusuk kalbu dan mengoyak jiwa..(saingan ah,ahahah), jisim teh apaan sih?
Puisi ini sangat bagus, dan sangat mengena TELAK !!!!!!!!
Assalamu'alaikum. Salut dengan ilmu yang bisa didapat dari karya Anti kali ini. Kosa kata yang lama tak terjamah oleh ribuan pena. Bagaimana bila judulnya adalah "Requiem Seorang Hamba"? (hanya candaan saja, Mbak). Komposisikan lagi kata2 yang bermanfaat. Selamat berkarya.
waaah...
religius neehh!
nice
tapi, saia musti berburu padanan kata buat memaknaina..
salam
ini akibat baru beli kamus thesaurus bahasa indonesia mbak michi, jadinya bereksperimen mencari padanan kata2
yang ada di puisi tya tidak salah ketik
"jisim" itu padanan katanya jasad, tubuh
"hidu" itu padanan katanya bau, membaui
kalo judul tya bingung mau kasih apa?
ada saran mbak?
Iya...'hidu' tu apa ya, ga ngerti aku (apa mungkin salah tulis..hehe).
Kalo 'jizim' itu raga tubuh, Michi...
Wih..cukup dalem yg ini yah...
Jalan 'nista' kadang adalah bentuk ujian paling berharga dan paling tinggi dari-Nya..so jangan telarut dg kenangan akan itu dan ttp bercengkrama di dalamnya..
Coba tarik keluar dan lihat apa di balik itu,,tuk bekal perjalanan hidup.
(Tak akan benar2 paham madu ktika belum benar2 paham racun..itu kali perumpamaannya)
Azab? Itu urusan-Nya..urusan kita ya menjalani aja...
Dah bagus ni puisi...
Rasa dan pesannya cukup kuat...
waduh,,waduh,,,kok banyak kata2 yg tak kumengerti yah???
seperti, "jisimku" terus kata "hidu" (yg ini salah pengetikan atau apa yah?
hmm...aku juga kurang sreg sama judulnya, aku rasa kurang nyambung sama isinya. maaf yah mba,,tll banyak komentar ^^
pisss ah!!hehehehe..