"Siapakah kamu?"
"Aku Rudi."
"Aku tidak tanya namamu."
"Lalu apa pertanyaanmu?"
"Siapakah kamu?"
"Telah kujawab tadi dan..."
"...itu bukan jawaban yang kuinginkan."
"Maksudmu?"
"Baik. Kita ubah pertanyaannya. Apakah kamu?"
"Manusia tentu saja!"
"Benar. Tapi manusia seperti apa?"
"Manusia serigala! Hahaha!"
"Kalau begitu benar."
"Apanya?"
"Manusia itu serigala."
"Kalau begitu kamu serigala?"
"Apakah aku manusia?"
"Mungkin."
"Tapi kalau aku bukan manusia, siapakah aku? Pembunuh? Perampok? Pemerkosa?"
"Mereka juga manusia."
"Bukan. Yang satu anjing, yang kedua monyet, dan ketiga buaya."
"Tapi kamu manusia."
"Aku bisa membunuhmu sekarang."
"Mungkin. Tapi manusia tidak dapat berubah menjadi anjing."
"Tidak?"
"Tidak."
"Lalu siapakah yang anjing?"
"Mereka. Yang bertindak laku seperti anjing."
"Tapi mereka manusia. Katamu..."
"Bukan. Mereka bukan manusia. Merekalah yang pantas dibunuh. Digorok. Dicincang. Ditendang. Seperti..."
"ANJING!"
"Bukan kata yang akan kupilih. Tapi cukup mendekati."
"Tapi belum ada juga yang berani."
"Betul. Karena manusia tidak mengerti bahasa anjing, namun anjing dapat mendengar manusia."
"Dan kita manusia."
"Kau sudah yakin?"
"Kalau tidak, kenapa kita ada di balik jeruji ini?"
WeHa
Mei 27, 2007
23 : 31
"Yang satu anjing, yang kedua monyet, dan ketiga buaya"
artis bonbin kluar semua tuh
setuju buangets deh sama kata - katamu itu......
keren..!!
"teacher teach me kungfu...he kill my brother.."
dogs!! klo bukan critany yg bagus,,ndak dikomen ni...hohoho... canda! dasar ni politisi.. jd mau anjing atau srigala??
the dogs chat insides the iron bars..hahhaha
menarik, agak klise memang
dialog antara "aku" dan "kamu", setidaknya dalam balik jerujipun ada yang ngobrolin soal filsafat hidup..hehehe
dalem, tapi pertanyaannya, apa org di balik jeruji besi bisa merenung sebijak itu?
yg masih bebas aja gak pernah merenung sebijak itu..
coba dibuat drama, kayaknya bagus tuh