Bocah - bocah Kesepian
Mengapa engkau tinggal di luar?
Tidakkah kau merasakan dinginnya angin di malam yang menusuk tulang?
Atau teriknya matahari yang membakar kepala?
Bocah - bocah kesepian
Dimanakah kedua orang tuamu?
Mengapa mereka tega menelantarkanmu seperti ini?
Ataukah tak ada lagi kasih sayang untukmu dari mereka?
Bocah - bocah kesepian
Kenapa sekarang kau menetap di persimpangan rel kereta api?
Apakah kau merasa tempat ini menjadi tempat terindah?
Apakah tempatmu dulu tak seindah ini?
Sekarang tak kulihat senyum kecut dan raut sdihmu....
Yang kudengar hanya jeritan tangis,mungkin engkau
Hya, baguslah buat permulaan..., terutama yang keluar dari tangan anak SMA...
very touching...
sbnrya utk pemilihan kata2 yg dpakai di puisi ini gak bgitu rumit, tp apa yg sedang kamu bawa, memang jauh lebih besar dr yg kamu puisikan
Wah, wah, pake hati ya nulisnya. Kerasa banet kamu ga mau mengontrol emosi km ya di puisi ini. Straight to the point ya.I get the point. aku suka bagian akhirnya :
Yang kudengar hanya jeritang tangis, mungkin engkau.
I like it
mereka bocah bocah kesepian yang sedang belajar
nice....
kebayang kalo kita kyak gitu...
tapi dgn keadaan kita yang sekarang...
apa ya...yg bisa kita lakukan buat mereka?
selain mengirim mereka ke panti, mungkin?
Hanya kita dan Tuhan yang tahu...mdh2an bnyk hati yang terketuk...setelah baca ini.
kalau baca puisi ini,,jd keinget sm anak2 jalanan yg biasa kutemui di pangkalan bemo joyoboyo...
lumayan bagus puisinya.
nice..negara msh lalai menanggung anak terlantar...puisi yang bagus beranjak dr kenyataan sehari2..seni memang harus diabdikan kepada rakyat..menghibur sekaligus tidak boleh meninabbobokan rakyat bahwa perut ini lapar...
Hmmmm.............bocah - bocah ini bikin aku nangis saat aku baca ingat puisi ini