Sebuah cerita yang terputus di tengah sekalipun masih mampu memuaskan kerinduanku atas dirimu
Menimbulkan bayang-bayang semu yang dimiliki oleh dirimu keluar dari balik bayangan tirai malam seakan-akan tak ada lagi keraguan yang ditimbulkannya
Menjadikannya sebuah pembunuhan sempurna disamping piring imaji
Maukah kau terbakar bersamaku di dalam api ini?
Menghanguskan semua pikiran yang tak terperikan ketika sudah saatnyaa waktu keluar?
Sedangkan, siapa aku bagimu?
Orang lewat kah? Atau hanya getir pagi yang sudah bosan menghadapi malam?
Kalau masih ada dirimu, jawablah atau semua akan menghilang di balik kembalinya fajar
Subuh mulai merangkak naik, sedangkan sungai ini masih saja kering oleh harapan
Membiarkan orang-orang yang tinggal di sekelilingnya menangis dalam malam sedangkan pagi tak kunjung tiba
Masih sudikah kau membagi kebahagiaan yang bibitnya kau semai di ladang hatimu?
Aku yang sudah kalah ini, tak mampu lagi menggerakkan ujung jari kami
Sekedar mengumpat, seluruh tenaga akan musnah dan aku akan bergabung bersama yang sudah tak tersisa
Matipun tak berasa sakit jika dibandingkan dengan pengkhianatan manis yang telah kau lakukan kepadaku
Jangan pernah lagi kau ulang bait yang sama dalam cerita hidupmu
Aku sudah cukup muak dengan apa yang tersisa dari keterasingan
Aku, bukan kematian yang berbicara
Maukah kau?
Apakah kau mendengar?
19 November 2006
panjang bo..
panjang...
semoga dia mendengarlah boss hogg
ehm....panjang sekale...puisinya...:)
kunjungi karyaku juga ya..
thanks..
Cihuy-cihuy, gaya nulis saya dua tahun lalu. Dikomentarin ya bos! Hehe