Haduh baca komen ama ceritanya malah bingung baca komennya hahaha... Yang pasti aku tetap menikmati membaca ceritamu Dun... Mau berhubungan kek mau enggak, yang penting kita menikmatinya hehehehe
Saya udah baca di fb. Buat saya cerpen ini unik. Kondisi khayalan manusia bahwa 'segala sesuatu yg terjadi bersamaan adalah berhubungan'. Saya suka open-endingnya, karena pada akhirnya inti cerita ini hanyalah khayalan tokoh utama.
cerita yang manis kang, sebenarnya endingnya oke juga, enak lagi sama yang ngagantung :P jadi bikin penasaran, membuat pembaca berandai - andai ( jadi inget sama film korea yang judulnya Heartbreak Library )....^_^ salam
Komentar yang begitu dalam dan hebatnya dari para penggiat sastra sejati..saya sampai tak sempat membaca ceritanya sendiri karena komentnya mengalihkan fokusku :( seandainya cukup dinikmati saja tanpa harus dibahas sedemikian rupa, hingga akhirnya menjadi menjemukan. Toh tak semua berminat menelanjanginya, mungkin hanya sekedar membaca dan mengkonsumsi hasil karya. saja. ahh itu sih bagiku, maklum seperti kata seorang kemudianer disini, aku tak pernah kuliah sastra. Piss utk semua..lanjuutt...
tulisanmu bener2 enak dibaca kak, chie kagum. :)
iyaaaaa... tadinya diriku mikir mereka semua saling terkait di akhir cerita loh. ternyata nggak. hehehe...
:p
belom tentu chie...kan ini cerita emang dibikin bias sama empunya. Jadi kamu boleh2 aja menyimpulkan bahwa mereka tidak berhubungan. Atau biar lebih menarik kamu bikin cerita "ending kisah tentang sebuah cerita" dimana orang2 itu berkumpul pada satu tempat dan tidak ada yang tegur sapa.. :D
oh ya...cerita ini saya pilih jadi pembahasan cerpen bulan ini, jadi jangan tersinggung jika komentar yang muncul mendapat tanggapan, atau pun mempertanyakan.
ini link-nya http://www.kners.com/showthread.php?t=408 maaf om dadun kagak minta izin terlebih dahulu...
Pantesan aku merasa ada yang aneh dengan Sabias, ternyata itu kata dasarnya bias hehehehe.
Membaca ceritamu ini aku sangat tidak suka endingnya, nggantung. Tapi ini pendapat pribadi, toh yang suka ending nggantung masih banyak.
Karena endingnya nggantung kupikir menyenangkan jika aku menentukan sendiri endingnya dimana akhirnya Lena terlena dengan Sabias dan penjaga perpus ini menyaksikan mereka datang berdua bergandengan tangan dengan mesranya.
hehehehe
Tulisan berkelas. Cerpen yg bermuatan sastra. Disampaikan dengan bahasa yg indah, mengalir.. TOP dah. Tulisanmu memang selalu mengingatkanku pada Splinters, huhu..
Membaca komentar thequeenofwords, dalam dua pernyataan yang dipertanyakannya:
1. Ketika si "aku" menyatakan mungkin kekasih Lena lebih istimewa daripada Sabias. Menurutku ini rasional karena ketika bertemu dgn lelaki yg kita anggap istimewa kemudian kita bertemu lagi dgn laki2 yg bisa menyebabkan seorang perempuan (Lena) yg tidak suka membaca bisa menyukai membaca wajar donk terlintas di benak kita lelaki tsb istimewa. Dan krn di pikiran si "aku" sedang memikirkan Sabias wajar juga donk kalau terlintas kemungkinan membandingkan mereka.
2. Ketika si "aku" berpikir bahwa kekasih Lena sudah sadar bahwa ia terlalu tinggi hati menguji perempuan sesempurna Lena.. Menurutku ini juga tidak ada yg aneh. Kekasih Lena itu ya bisa lelaki lain bisa juga Sabias. Dan tokoh "aku" hanya menduga2 apakah mereka (Lena dan kekasihnya yg mungkin Sabias atau bukan itu) bersama atau tidak.
Oh ya kalau thequeenofwords pernah mjd penjaga perpustakaan dan tidak pernah berpikir "begitu" ketika 2 orang menghilang bersamaan, bukan berarti setiap orangpun akan bpikir seperti itu kan?
Terus masalah rental komik/ rental buku itu ada kok di dalam ceritanya disebutkan: Tempat penyewaan komik, novel dan majalah langka..
Terus menulis Dadun. Kau salah satu penulis k.com yg kuidolakan.. hoho..
Seandainya kamu mau belajar menghargai SUDUT PANDANG orang lain, kamu tak akan menulis sepanjang itu. Please, sebelum MENILAI salah tentang komentar orang lain...BACA DULU KOMENTAR AKHIR SAYA BAIK-BAIK. :) Akan ku copy paste, supaya kamu jelas.
Berarti SEJAK AWAL BERTEMU Lena, kamu sudah tahu kalau PRIA atau lelaki yang membuatnya datang meminjam novel itu adalah SABIAS. :) Itu kesimpulanku ketika membaca tulisanmu. :)Kalau aku salah, tolong beritahu aku. Thanks. :)
INI ARGUMENMU ATAS KEBINGUNGANKU: "di mana si AKU ini adalah seorang petugas di rental komik yang bertemu banyak orang setiap hari. Kejadiannya di RENTAL KOMIK yah?...Uhm, tapi Sabias pinjam NOVEL yang berjudul "KETIKA HUJAN TURUN". Berarti RENTAL BUKU yah. Ok. I understand it. :)
Hmmm
di atas anda mengatakan "seandainya kamu dapat menghargai sudut pandang orang lain", kemudian di sini mengatakan "apa perlu dijawab lagi ??? (dgn tiga buah tanda tanya)." hmm menurut sy itu dua pernyataan yg bertentangan..
Lagipula saya hanya memberi pandangan sy dari hal2 yg anda tanyakan. Anda tidak berkenan? bukankah itu sebuah pertanda anda tidak bisa menghargai pendapat saya kan?
Coba anda perhatikan baik2 komentar anda pada tulisan ini. Sedemikian berkali2. Sebelum dibalas bahkan anda sudah memberi komentar lg, sy pribadi merasa (maaf) anda seperti menyerang bukan mengomentari.
AKU BINGUNG! Asli! INI TULISANMU:"“Aku selalu berusaha menjadi sosok yang didambakannya,” lanjut Lena, “seperti payung di kala hujan, seperti angin di kala gersang,” membuatku berpikir bahwa laki-laki itu sangat istimewa. Mungkin lebih istimewa daripada lelaki bernama Sabias Abdirangga." ....dan YANG INI JUGA: "Sabias Abdirangga tak datang lagi. Pernah sih. Ya, lebih tepatnya kami tak lagi saling bertemu. Ia kerap datang di saat shift rekan kerjaku. Aku mengeceknya dari histori peminjamannya.
Sedangkan Lena menghilang sejak mengembalikan novel pertamanya. Aku sempat iseng meng-SMS nomor ponsel yang ia cantumkan dalam form pendaftaran member. Status SMS terkirim dan diterima. Namun tak kunjung ia balas. Ah, mungkin laki-laki itu sudah sadar bahwa ia terlalu tinggi hati menguji perempuan sesempurna Lena. Ya, kriteria sempurna seorang perempuan di mata laki-laki kan cenderung merujuk pada fisik. Syukurlah kalau memang mereka sudah bersama. Seandainya tidak, ah itu urusan mereka."
Pertama kali, kamu MENEBAK kalau pria yang dikagumi setengah mati oleh LENA (aku pinjam bahasamu) MUNGKIN LEBIH ISTIMEWA daripada lelaki bernama Sabias Abdirangga. Itu berarti PERKIRAANMU pria itu bukan lelaki yang kamu kagumi itu. Karena kata LEBIH ISTIMEWA DARIPADA itu mengacu kepada PERBANDINGAN (antara satu orang dengan orang lain). :) Lalu, ketika kamu sadari keduanya (Lena dan SABIAS) menghilang setelah kejadian kamu terpeleset itu, mengapa tiba-tiba kamu menulis: "Ah, mungkin laki-laki itu sudah sadar bahwa ia terlalu tinggi hati menguji perempuan sesempurna Lena. Ya, kriteria sempurna seorang perempuan di mata laki-laki kan cenderung merujuk pada fisik. Syukurlah kalau memang mereka sudah bersama. Seandainya tidak, ah itu urusan mereka."....Itu berarti kamu bicara tentang LENA dan SABIAS 'kan? Karena endingnya mengacu ke arah dua orang tersebut.Uhm...DARI MANA KAMU TAHU KALAU MEREKA BERSAMA? Bukankah kamu mencoba menghubunginya tetapi TAK PERNAH DIBALAS? Kalau itu (sekali lagi!) hanya PERKIRAANMU saja, apakah tidak jauh lebih baik kamu jelaskan kalau itu hanya perkiraanmu saja. :)
wah... makasih banyak atas perhatian mbak.
sampai mendetail begini komentarnya ^^bb
oke, yg digarisbawahi di sini adalah:
AH, MUNGKIN LAKI-LAKI ITU SUDAH SADAR BAHWA IA TERLALU TINGGI HATI MENGUJI PEREMPUAN SESEMPURNA LENA.
iya toh? atau gimana?
sebenernya saya juga bingung baca komennya Mbak. hehehe :D
kan di situ juga ada kata MUNGKIN. kata mungkin berarti kan belum pasti. dan satu lagi, kata LELAKI ITU di situ tidak merujuk pada SABIAS (tapi bisa juga memang merujuk pada SABIAS)
nah, jadi bias kan? hehehe...
persoalannya bukan apakah si AKU ini tahu/soktahu/menebak/meramal kebersamaan antara LENA dengan SABIAS, tapi di sini saya mencoba menghadirkan kisah yang memang bias. di mana si AKU ini adalah seorang petugas di rental komik yang bertemu banyak orang setiap hari. coba bayangkan jika saya atau Mbak jadi si AKU.
mungkin kalau saya menjadi si AKU, saya bakalan bertingkah seperti si AKU: menebak2, menghubung2kan orang yg satu dengan orang yg lain, bahkan berhayal/meramal tentang suatu kejadian yg MUNGKIN dan TIDAKMUNGKIN dialami orang yg baru saja saya (atau SI AKU) temui.
jadi intinya, si aku ini memang tidak kenal SABIAS dan LENA secara personal, tapi cuma sebatas urusan profefsional. dan sejauh ini saya tidak menemukan bagian yg perlu saya ralat (kalau mengacu pada penjelasan Mbak yg juga terasa membingungkan dan bolak-balik)
terimakasih atas perhatian dan ketelitiannya sekali lagi :)
Berarti SEJAK AWAL BERTEMU Lena, kamu sudah tahu kalau PRIA atau lelaki yang membuatnya datang meminjam novel itu adalah SABIAS. :) Itu kesimpulanku ketika membaca tulisanmu. :)Kalau aku salah, tolong beritahu aku. Thanks. :)
Yang minta kamu MERALATNYA...siapa? hehehehe....Aku HANYA berkata aku bingung ketika membacanya. Jadi kalau KESIMPULANKU salah, tolong beritahu aku. :) Aku dulu PENJAGA PERPUSTAKAAN juga kok! :) Yang punya AYAHKU! Di Sampang, Madura tidak ada yang MENYEWAKAN buku cerita selengkap PERPUSTAKAAN kami waktu itu (tahun 80-an). Kita menyewakan buku cerita silat Kho Ping Ho (rata-rata 15 buku), novel-novel (dari novel horor karya Abdullah Harahap sampai novel picisan karya Freddy S), Buku cerita Wayang (dari Arjuna Wiwaha sampai Pandawa Sedha), Serial Lima Sekawan berjumlah 15 buku (yang paling kuingat adalah "Di Pulau Kirin" dan "Beraksi Kembali") karya Enyd Bliton, Trio detektif (salah satunya adalah "Misteri Nuri Gagap") karya Alfred Hitchcok, dll. Satu novel satu minggu harganya per buku Rp. 350 (waktu itu). Kalau hilang, harus diganti buku. Kalau telat mengembalikan, DIDENDA Rp. 150/hari. :)Tapi....AKU NGGAK PERNAH BERPIKIR BEGITU ketika melihat satu atau dua orang yang datang meminjam buku, terus kemudian menghilang bersamaan.
MUNGKIN aku terlalu sibuk membaca waktu itu. MUNGKIN aku tak memperhatikan kebiasaan dan perilaku orang-orang yang meminjam buku waktu itu. MUNGKIN....yah, MUNGKIN saja, aku lebih tertarik untuk MELIHAT KATALOG BUKU karena ternyata masih ada peminjam yang MENGHILANGKAN buku-buku. Yang paling sulit kalau buku yang hilang adalah serial silat Kho Ping Ho. Susah didapat, begitu didapat harus beli semuanya (15 bukunya lengkap!). hehehehe....
INI ARGUMENMU ATAS KEBINGUNGANKU: "di mana si AKU ini adalah seorang petugas di rental komik yang bertemu banyak orang setiap hari. Kejadiannya di RENTAL KOMIK yah?...Uhm, tapi Sabias pinjam NOVEL yang berjudul "KETIKA HUJAN TURUN". Berarti RENTAL BUKU yah. Ok. I understand it. :)
kerennnnn....
hai.. salam kenal.. aku suka tulisan kamu.. :)
Haduh baca komen ama ceritanya malah bingung baca komennya hahaha... Yang pasti aku tetap menikmati membaca ceritamu Dun... Mau berhubungan kek mau enggak, yang penting kita menikmatinya hehehehe
wahhhh... bagus banget... jadi keinget dlu aku sering goda-goda yang jaga rental komik. hehehehe
beuh komentarnya panjang benerr .
smakin mbuat aku bingung aja .
bdw ini terobosan bru kayanya . bikin crta yg tokoh2nya gak bhubungan . hmm ..
patut dicoba .
wgwgwg
Oh, jadi sedikit rame gara2 kebiasaan mbak sianne pake huruf kapital, ckckc...
eniwei, gw suka cerita bias yang ini dun! kita jadi disuruh ngayal dan ngira2 sendiri, persis sama yang dilakuin si aku, penjaga rental buku ^^
jah, lu tau gw suka cerita2 lu, males muji lagi ah, ntar lu-nya juga eneg XD
iyee rame benerr kayaknya dadun mulai ngetop kembali neh ahak ahak
Sepakat neng, kita bikin rusuh biar dadun makin ngetop yuks...
Keren Bag Dadun.
Suka. ^^
Saya udah baca di fb. Buat saya cerpen ini unik. Kondisi khayalan manusia bahwa 'segala sesuatu yg terjadi bersamaan adalah berhubungan'. Saya suka open-endingnya, karena pada akhirnya inti cerita ini hanyalah khayalan tokoh utama.
cerita yang manis kang, sebenarnya endingnya oke juga, enak lagi sama yang ngagantung :P jadi bikin penasaran, membuat pembaca berandai - andai ( jadi inget sama film korea yang judulnya Heartbreak Library )....^_^ salam
Komentar yang begitu dalam dan hebatnya dari para penggiat sastra sejati..saya sampai tak sempat membaca ceritanya sendiri karena komentnya mengalihkan fokusku :( seandainya cukup dinikmati saja tanpa harus dibahas sedemikian rupa, hingga akhirnya menjadi menjemukan. Toh tak semua berminat menelanjanginya, mungkin hanya sekedar membaca dan mengkonsumsi hasil karya. saja. ahh itu sih bagiku, maklum seperti kata seorang kemudianer disini, aku tak pernah kuliah sastra. Piss utk semua..lanjuutt...
Ah..sayang sekali bila belum membaca cerita ini..
Ah..sayang sekali bila belum membaca cerita ini..
baguuuuuuuuuuuus
perfect!
tulisanmu bener2 enak dibaca kak, chie kagum. :)
iyaaaaa... tadinya diriku mikir mereka semua saling terkait di akhir cerita loh. ternyata nggak. hehehe...
:p
belom tentu chie...kan ini cerita emang dibikin bias sama empunya. Jadi kamu boleh2 aja menyimpulkan bahwa mereka tidak berhubungan. Atau biar lebih menarik kamu bikin cerita "ending kisah tentang sebuah cerita" dimana orang2 itu berkumpul pada satu tempat dan tidak ada yang tegur sapa.. :D
oh ya...cerita ini saya pilih jadi pembahasan cerpen bulan ini, jadi jangan tersinggung jika komentar yang muncul mendapat tanggapan, atau pun mempertanyakan.
ini link-nya http://www.kners.com/showthread.php?t=408 maaf om dadun kagak minta izin terlebih dahulu...
Pantesan aku merasa ada yang aneh dengan Sabias, ternyata itu kata dasarnya bias hehehehe.
Membaca ceritamu ini aku sangat tidak suka endingnya, nggantung. Tapi ini pendapat pribadi, toh yang suka ending nggantung masih banyak.
Karena endingnya nggantung kupikir menyenangkan jika aku menentukan sendiri endingnya dimana akhirnya Lena terlena dengan Sabias dan penjaga perpus ini menyaksikan mereka datang berdua bergandengan tangan dengan mesranya.
hehehehe
Tulisan berkelas. Cerpen yg bermuatan sastra. Disampaikan dengan bahasa yg indah, mengalir.. TOP dah. Tulisanmu memang selalu mengingatkanku pada Splinters, huhu..
Membaca komentar thequeenofwords, dalam dua pernyataan yang dipertanyakannya:
1. Ketika si "aku" menyatakan mungkin kekasih Lena lebih istimewa daripada Sabias. Menurutku ini rasional karena ketika bertemu dgn lelaki yg kita anggap istimewa kemudian kita bertemu lagi dgn laki2 yg bisa menyebabkan seorang perempuan (Lena) yg tidak suka membaca bisa menyukai membaca wajar donk terlintas di benak kita lelaki tsb istimewa. Dan krn di pikiran si "aku" sedang memikirkan Sabias wajar juga donk kalau terlintas kemungkinan membandingkan mereka.
2. Ketika si "aku" berpikir bahwa kekasih Lena sudah sadar bahwa ia terlalu tinggi hati menguji perempuan sesempurna Lena.. Menurutku ini juga tidak ada yg aneh. Kekasih Lena itu ya bisa lelaki lain bisa juga Sabias. Dan tokoh "aku" hanya menduga2 apakah mereka (Lena dan kekasihnya yg mungkin Sabias atau bukan itu) bersama atau tidak.
Oh ya kalau thequeenofwords pernah mjd penjaga perpustakaan dan tidak pernah berpikir "begitu" ketika 2 orang menghilang bersamaan, bukan berarti setiap orangpun akan bpikir seperti itu kan?
Terus masalah rental komik/ rental buku itu ada kok di dalam ceritanya disebutkan: Tempat penyewaan komik, novel dan majalah langka..
Terus menulis Dadun. Kau salah satu penulis k.com yg kuidolakan.. hoho..
Seandainya kamu mau belajar menghargai SUDUT PANDANG orang lain, kamu tak akan menulis sepanjang itu. Please, sebelum MENILAI salah tentang komentar orang lain...BACA DULU KOMENTAR AKHIR SAYA BAIK-BAIK. :) Akan ku copy paste, supaya kamu jelas.
Berarti SEJAK AWAL BERTEMU Lena, kamu sudah tahu kalau PRIA atau lelaki yang membuatnya datang meminjam novel itu adalah SABIAS. :) Itu kesimpulanku ketika membaca tulisanmu. :)Kalau aku salah, tolong beritahu aku. Thanks. :)
INI ARGUMENMU ATAS KEBINGUNGANKU: "di mana si AKU ini adalah seorang petugas di rental komik yang bertemu banyak orang setiap hari. Kejadiannya di RENTAL KOMIK yah?...Uhm, tapi Sabias pinjam NOVEL yang berjudul "KETIKA HUJAN TURUN". Berarti RENTAL BUKU yah. Ok. I understand it. :)
Aku tahu itu RENTAL BUKU, itu sebabnya aku menulis:"OK. I UNDERSTAND IT." ......Jadi, kalau aku merasa sudah mengerti...apa perlu dijawab lagi???
Hmmm
di atas anda mengatakan "seandainya kamu dapat menghargai sudut pandang orang lain", kemudian di sini mengatakan "apa perlu dijawab lagi ??? (dgn tiga buah tanda tanya)." hmm menurut sy itu dua pernyataan yg bertentangan..
Lagipula saya hanya memberi pandangan sy dari hal2 yg anda tanyakan. Anda tidak berkenan? bukankah itu sebuah pertanda anda tidak bisa menghargai pendapat saya kan?
Coba anda perhatikan baik2 komentar anda pada tulisan ini. Sedemikian berkali2. Sebelum dibalas bahkan anda sudah memberi komentar lg, sy pribadi merasa (maaf) anda seperti menyerang bukan mengomentari.
maaf jika sy lancang. Salam.
Sabar. Cuma salah paham.
Mudah-mudahan bukan karena kebiasaan Mbak Queen memakai HURUF KAPITAL.
Hehe.
Memaksimalkan kemampuan huruf vai...
WOW RAMAI SEKALI!
@_@
Komentarku idem dg thequeenofwords.
aku udah baca di FB ya dun, tinggal poin ^^
AKU BINGUNG! Asli! INI TULISANMU:"“Aku selalu berusaha menjadi sosok yang didambakannya,” lanjut Lena, “seperti payung di kala hujan, seperti angin di kala gersang,” membuatku berpikir bahwa laki-laki itu sangat istimewa. Mungkin lebih istimewa daripada lelaki bernama Sabias Abdirangga." ....dan YANG INI JUGA: "Sabias Abdirangga tak datang lagi. Pernah sih. Ya, lebih tepatnya kami tak lagi saling bertemu. Ia kerap datang di saat shift rekan kerjaku. Aku mengeceknya dari histori peminjamannya.
Sedangkan Lena menghilang sejak mengembalikan novel pertamanya. Aku sempat iseng meng-SMS nomor ponsel yang ia cantumkan dalam form pendaftaran member. Status SMS terkirim dan diterima. Namun tak kunjung ia balas. Ah, mungkin laki-laki itu sudah sadar bahwa ia terlalu tinggi hati menguji perempuan sesempurna Lena. Ya, kriteria sempurna seorang perempuan di mata laki-laki kan cenderung merujuk pada fisik. Syukurlah kalau memang mereka sudah bersama. Seandainya tidak, ah itu urusan mereka."
Pertama kali, kamu MENEBAK kalau pria yang dikagumi setengah mati oleh LENA (aku pinjam bahasamu) MUNGKIN LEBIH ISTIMEWA daripada lelaki bernama Sabias Abdirangga. Itu berarti PERKIRAANMU pria itu bukan lelaki yang kamu kagumi itu. Karena kata LEBIH ISTIMEWA DARIPADA itu mengacu kepada PERBANDINGAN (antara satu orang dengan orang lain). :) Lalu, ketika kamu sadari keduanya (Lena dan SABIAS) menghilang setelah kejadian kamu terpeleset itu, mengapa tiba-tiba kamu menulis: "Ah, mungkin laki-laki itu sudah sadar bahwa ia terlalu tinggi hati menguji perempuan sesempurna Lena. Ya, kriteria sempurna seorang perempuan di mata laki-laki kan cenderung merujuk pada fisik. Syukurlah kalau memang mereka sudah bersama. Seandainya tidak, ah itu urusan mereka."....Itu berarti kamu bicara tentang LENA dan SABIAS 'kan? Karena endingnya mengacu ke arah dua orang tersebut.Uhm...DARI MANA KAMU TAHU KALAU MEREKA BERSAMA? Bukankah kamu mencoba menghubunginya tetapi TAK PERNAH DIBALAS? Kalau itu (sekali lagi!) hanya PERKIRAANMU saja, apakah tidak jauh lebih baik kamu jelaskan kalau itu hanya perkiraanmu saja. :)
wah... makasih banyak atas perhatian mbak.
sampai mendetail begini komentarnya ^^bb
oke, yg digarisbawahi di sini adalah:
AH, MUNGKIN LAKI-LAKI ITU SUDAH SADAR BAHWA IA TERLALU TINGGI HATI MENGUJI PEREMPUAN SESEMPURNA LENA.
iya toh? atau gimana?
sebenernya saya juga bingung baca komennya Mbak. hehehe :D
kan di situ juga ada kata MUNGKIN. kata mungkin berarti kan belum pasti. dan satu lagi, kata LELAKI ITU di situ tidak merujuk pada SABIAS (tapi bisa juga memang merujuk pada SABIAS)
nah, jadi bias kan? hehehe...
persoalannya bukan apakah si AKU ini tahu/soktahu/menebak/meramal kebersamaan antara LENA dengan SABIAS, tapi di sini saya mencoba menghadirkan kisah yang memang bias. di mana si AKU ini adalah seorang petugas di rental komik yang bertemu banyak orang setiap hari. coba bayangkan jika saya atau Mbak jadi si AKU.
mungkin kalau saya menjadi si AKU, saya bakalan bertingkah seperti si AKU: menebak2, menghubung2kan orang yg satu dengan orang yg lain, bahkan berhayal/meramal tentang suatu kejadian yg MUNGKIN dan TIDAKMUNGKIN dialami orang yg baru saja saya (atau SI AKU) temui.
jadi intinya, si aku ini memang tidak kenal SABIAS dan LENA secara personal, tapi cuma sebatas urusan profefsional. dan sejauh ini saya tidak menemukan bagian yg perlu saya ralat (kalau mengacu pada penjelasan Mbak yg juga terasa membingungkan dan bolak-balik)
terimakasih atas perhatian dan ketelitiannya sekali lagi :)
salam.
Berarti SEJAK AWAL BERTEMU Lena, kamu sudah tahu kalau PRIA atau lelaki yang membuatnya datang meminjam novel itu adalah SABIAS. :) Itu kesimpulanku ketika membaca tulisanmu. :)Kalau aku salah, tolong beritahu aku. Thanks. :)
Yang minta kamu MERALATNYA...siapa? hehehehe....Aku HANYA berkata aku bingung ketika membacanya. Jadi kalau KESIMPULANKU salah, tolong beritahu aku. :) Aku dulu PENJAGA PERPUSTAKAAN juga kok! :) Yang punya AYAHKU! Di Sampang, Madura tidak ada yang MENYEWAKAN buku cerita selengkap PERPUSTAKAAN kami waktu itu (tahun 80-an). Kita menyewakan buku cerita silat Kho Ping Ho (rata-rata 15 buku), novel-novel (dari novel horor karya Abdullah Harahap sampai novel picisan karya Freddy S), Buku cerita Wayang (dari Arjuna Wiwaha sampai Pandawa Sedha), Serial Lima Sekawan berjumlah 15 buku (yang paling kuingat adalah "Di Pulau Kirin" dan "Beraksi Kembali") karya Enyd Bliton, Trio detektif (salah satunya adalah "Misteri Nuri Gagap") karya Alfred Hitchcok, dll. Satu novel satu minggu harganya per buku Rp. 350 (waktu itu). Kalau hilang, harus diganti buku. Kalau telat mengembalikan, DIDENDA Rp. 150/hari. :)Tapi....AKU NGGAK PERNAH BERPIKIR BEGITU ketika melihat satu atau dua orang yang datang meminjam buku, terus kemudian menghilang bersamaan.
MUNGKIN aku terlalu sibuk membaca waktu itu. MUNGKIN aku tak memperhatikan kebiasaan dan perilaku orang-orang yang meminjam buku waktu itu. MUNGKIN....yah, MUNGKIN saja, aku lebih tertarik untuk MELIHAT KATALOG BUKU karena ternyata masih ada peminjam yang MENGHILANGKAN buku-buku. Yang paling sulit kalau buku yang hilang adalah serial silat Kho Ping Ho. Susah didapat, begitu didapat harus beli semuanya (15 bukunya lengkap!). hehehehe....
INI ARGUMENMU ATAS KEBINGUNGANKU: "di mana si AKU ini adalah seorang petugas di rental komik yang bertemu banyak orang setiap hari. Kejadiannya di RENTAL KOMIK yah?...Uhm, tapi Sabias pinjam NOVEL yang berjudul "KETIKA HUJAN TURUN". Berarti RENTAL BUKU yah. Ok. I understand it. :)