matamu selayaknya simponi-simponi berdenting yang terpetik dari surga
dari keduanya kumelihat berjuta-juta ritme yang perlahan-lahan memainkan irama
bunyinya mengalun merintik, indah seumpama garis-garis cakrawala yang berbaris-baris
teduh jika kuresapi bebunyian itu sebagaimana aku terhanyut dalam simposium-simposium Tuhan
biarlah kunyanyikan nada-nadamu yang terlukis indah dalam kerlipan kecil mozaik-mozaik alam
sebab portraitmu yang tergantung di tepi kedua bintang itu tak akan membuat bosan bila dipandang
dan kucoba merasuk ke dalam kedua matamu bagaikan senja kecil aku bermain-main disana
berlari, melompat, bersiul dan berdendang seperti mana pendayung-pendayung menjinaki pusaran riak air
lalu aku berkata "Ah Tuhan tiada Candra seindah dia di semesta"
keren
nice.. :)
sweet, puisinya mengalun dan pemakaian istilah dalam musik yang saya sukai ^^
100
Nice
ak suka tulisanmu....
Keren!! Diksinya mantep, bikin puisi jadi indah. .
terima kasih
ada symphony di matamu..
puisi yg sangat manis :)
terima kasih
Syahdu dan teduh
terima kasih atas komennya
Mata...ga pernah bisa dusta.
Nice...
terima kasih
ini manis loh...
entah kenapa rasanya biarpun sendu tapi ga bernada minor
keren
terima kasih atas komennya
Aku terhanyut dalam lantunan kata, indah nian puisimu. Salam....
terima kasih
hehe gak papa om, saia di sawangan gang 6 rumahnya gak ada nomernya tapi persis di depan bekas wartel noer deket sd