Bulan tenggelam mengombak awan kelabu
terangnya beriak tepi gumpalan
sesaat tersenyum cerah langit
lalu bicara
:
Siapakah engkau, gadis kecil...
Yang setia menunggu kehadiranku
Selalu menengadahkan kepala menatap berangan-angan
Merindukan diriku untuk diam bersamamu
Oh, bulan, aku adalah sinar di dalam pelukannya
Seberkas cahaya lembut
rumah duka,
nan terpisah
jarak tak terhingga
membuat gelap gelisah
:
Yah, lagu lalu...,
kikik bulan tertawa
Oh, tetapi ia adalah penghuni bumi
dan aku seperti mencari jarum
dalam tumpukan jerami
Harum
wangi tubuh,
menanti abadi
datang menjemput,
dirinya
:
Tidak, aku saja yang pergi
dan kau tetap tinggal di sini
karena ia akan datang
menggantikanku...
2004
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
numpang baca ya. :)
menikmati sepenuhnya,,, saya jadi inget pernah nulis puisi berdialog seperti ini... hihi maaf numpang ngiklan
salam