Udara merasa riang sore itu
Terbelai, saat jari ketiga pemuda itu menari
Melontarkan ayat-ayat yang tak terdengar
Mendendangkan kisah
Aku yang duduk di dekatnya
Menerawang makna yang mereka ceritakan
Menguak tabir syahdu di taman jiwa
Aku tergugu
Menyaksikan gemulai jari
menciptakan gemuruh
mereka berbincang melepas tawa
aku tetap tak mampu mengerti
hanya lentera penerangan yang menerbitkan
Bahwa di tengah alunan yang bising
Ada celotehan kecil yang tertumpah
Hanya mereka yang mampu mengerti
Pada ayat jari si bisu
Ada kedalaman rasa melesap jiwa
Maknanya tersirat... keren!
pengalaman ketemu sama orang yang berbicara dengan jari ya mb?hehe
lempar point..............
MAMPIRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR !!!!!!!!!
ini yak ayou fly :D
sungguh
aku suka sajak yang seperti ini....
dan aku yang lugu ini pun gangerti maksudnya kalo ga baca komen-komen sebelumnya ehehe maafkan
salam kak :)
dan aku yang lugu ini pun gangerti maksudnya kalo ga baca komen-komen sebelumnya ehehe maafkan
salam kak :)
dan aku yang lugu ini pun gangerti maksudnya kalo ga baca komen-komen sebelumnya ehehe maafkan
salam kak :)
siipp... :)
bagust dech... aku suka pada endingnya.
see you... sastra oh sastra.
lamken januari..
hmmmm... bener2 puisi yang berat...
masa' sih ? ;)
saya perlu membaca berkali-kali plus baca kemong di bawah, bru ngerti kamsudnya... *ato mungkin saya yang lemot?*
jari siapa? semoga jariku tak bisu saat ini. :) puisinya gak bisa disatuin makna, harus satu satu baru bisa tertangkap. slam :)
amiin :) | oh gtu ya? iyyap mkasih ya msukannya.. *sring2 update ya mba.. kryanya:)
Salam Dik,
hemm...permainan metafora dan diksimu tentang 'Ayat Jari'...apakah kamu maksudkan ini sang pemilik jari itu(ketiga pemuda itu) bisu(ini aku tangkap di bait terakhir)...namun kukembali ke bait ke-2;
"mereka berbincang melepas tawa"
di sini..berarti mereka tidak bisu ya..?
ehmm...mohon dimaafkan ya Dik...intepretasiku yang sangat lemah dan awam ini...
selamat terus berkarya ya...
Salam,
salam mba laila yg baik :)
pemilik jari itu(ketiga pemuda itu) bisu(ini aku tangkap di bait terakhir)> iya mba :)
iyya mba, jdi ktiganya brbincang pake sandi *jari mereka* dan iyya mereka pun trtawa, mlalui mata dan snyumnya oh iya ada jg yg trtawa lpas,jdi ada sih suaranya yg kluar cma sdikt sdkit *rada susah gtu tpi trgambr sdang "melepas tawa"
gtu mba :)
hehe.. ini jg masih sderhana mba, harus bisa lbih 'ga transparan' or implisit ya??samar2, biar lbih mnarik ktanya :)
nice.
awalnya saya juga membaca dua kali untuk memahami puisi ini. tiap barisnya harus diartikan dngan dirangkai tidak sebaris sebaris seperti puisi pada umumnya.
mkasih dah mampir *lamken sekar..
maaf lupa setor
hu.um, idem om satir
(salaman)
kalau bgtu jwbnnya idem jga :)
mkasih dah mampir..
1.udara merasa riang, artinya udara menjadi subjek yang hidup karena bisa merasa.
2."Terbelai, saat jari ketiga pemuda itu menari." Siapa yang terbelai dan membelai?
3.Melontarkan ayat-ayat yang tak terdengar. sama, siapa dan pada siapa?
4.Mendendangkan kisah. Siapa dan pada siapa mendendangkan/ didendangkan. kisah apa?
____
artinya tak ada orientasi yang jelas di bait 1.
salam :)
menurutku, yang terbelai itu udara. Udara terbelai oleh tarian jari tiga pemuda itu. Karena pas aku coba memaknai dengan merangkai semua katanya, akan ketemu sesuatu yang terselip yang dapat ditemukan.
Terus melontarkan ayat-ayat yang tak terdengar. Nah udara kan ga punya suara, namun terbelai oleh tarian, otomatis bergerak tanpa nada kan? dan yang mengerti cuma si empunya jari. hehe
Soal mendendangkan kisah, yang kutangkap adalah tarian ketiga pemuda itu menyajikan kisah tentang arti tarian yang hanya mampu dimaknai oleh tiga pemuda, sampe2 si "aku" ga paham.
Yang aku tangkap sih itu,mungkin akan berbeda dengan orang lain tergantung dari sudut mana ambilnya. Salam...
wow, hebat amat nih anak muda *dtang nyelip2.. hehe
that's right! u get it!
emang mesti dibca baik2.. bru bisa dimngerti. he, slam puput :)
1. iya, metafora
2, 3 dan 4 > smua ada kok jawabannya :) bait 1 dan slanjutnya trhubung :)
salam :)