Kau datang bagaikan titah yang
terpatri pada batu pualam
Menggantikan setiap pahatan
yang telah lama bercerai
Kau asing dalam anganku
Namun kau beri aku sentuh
yang kini mengecap pada jalanku
Dimana saat fajar datang
Kau menghancurkan setiap sinar
Kenapa tak kau ucap saja
seribu kata indahmu
yang kini menelanjangiku
Kenapa tak kau bunuh saja
setiap menit teracuni ombak
Terhenyak sudah kenyataan pahit
yang membuncah
Ketika fajar dalam petang
Senyum itu yang selalu aku ingat
Dan akan segera menghilang pada bui
Kasih,
kini kau hilang
pergi
Tak akan ada lagi kasih dalam senja
Kau datang bagaikan titah yang
terpatri pada batu pualam
Menggantikan setiap pahatan
yang telah lama bercerai
saya nggak dapet logikanya nih... metafornya berapi-api... :3
pahatan bercerai... Hmmm...
jadi, untuk penjelasan singkatnya, ilustrasi dari orang yang dulunya patah hati trus tiba" bisa suka lagi di saat dia yakin dia gak bisa suka sama orang lagi...
wah senior, puisi-nya keren.. kata2nya seakan mengajak untuk mendalami makna sebenarnya dari puisi ini... :)
hmm...makasih...tapi aku gak senior lho...masih ada yang lebih senior dan lebih ahli di sini. aku cuma suka nulis aja...:)
Ketika fajar dalam petang
Senyum itu yang selalu aku ingat
Dan akan segera menghilang pada bui
suka dengan bait yang ini :)
baguuus... aku suka pada bait terakhirnya.
see you... sastra oh sastra.
kayaknya teracuni ombak, kurang pas.. mending diganti teracuni senyum manismu. soalnya yang pertama kan ada kata indahmu...
ok. thanks ya atas sarannya...
setuju dengan daruyon :) salam yah!
yang bait pertama sepertinya enter nya kecepetan deh! hehe
*alam :)
yang bagian mana???