“Sudah kubilang, keluar!” Aku sedikit meninggikan suara pada kata terakhir.
“Tak akan.” Gadisku tak mau kalah.
Aku mendesah. Sangat sulit ternyata. Aku hanya meminta agar dia menjauh dariku dan itu hanyalah sementara saja. Tapi, apa reaksinya? Dia bahkan lebih menyeramkan daripada ibuku.
Aku mengatur nafas. “Aku mohon, keluarlah!” Kali ini aku mengucapkannya dengan lembut. Berharap dia bisa mengerti keadaanku. Dia malah bersenandung mengejekku. Seolah tak mempedulikan ocehanku.
Dia semakin memantapkan posisi duduknya di depan meja kerjaku. Berhadap-hadapan denganku.
Aku frustasi. Kenapa aku bisa menyukai gadis egois seperti dia? Tak tahukah dia kalau dalam masalah ini nyawaku dipertaruhkan?
“Jangan memintaku melakukan sesuatu yang tak ingin kulakukan. Kau mengerti benar tentang sifatku yang satu ini. Tapi kenapa kau tetap memaksa?” Raut mukanya begitu serius. Aku tak berani menyanggah kenyataan itu. “Aku tak ingin jauh darimu.”
Pukulan telak bagiku, karena aku pun tak ingin jauh darinya.
Kemudian terdengar suara berdebum kecil. Seketika membelalak. Aku mengenal jelas suara itu. Aku segera berdiri. Hendak berlari ke arah pintu. Tampaknya dia punya pikiran yang sama denganku. Dia bahkan telah lenyap dari kursi yang didudukinya tadi. Sekarang, dia telah mencapai pintu. Dia membukanya, lalu keluar. Sebelum itu, dia tersenyum menang kearahku. Lalu dia menutup pintu yang seharusnya milikku.
Terlambat. Saat aku sampai dan menarik gagang pintu, ternyata telah terkunci dari luar.
“Hei, cepat buka pintunya!” Aku hanya mendengar tawa kecilnya. Aku benci mendengar jenis tawa -menghina- satu itu.
“Fiona,” panggilku pada sekretaris pribadiku. “Tolong bukakan pintu ini. Cepat!”
Derap langkah kecil terdengar dari balik pintu. Lalu aku mendengar suara Fiona, “Maaf, Pak. Tapi kuncinya dibawa Mbak Nike.”
SIAL!
Suara tawa itu masih terdengar samar. Aku meneriakinya, “Apa kau ingin membunuhku hah?”
Aku mendengar suara gadisku lagi. “Kau boleh membukanya setelah sepuluh.. Oh, tidak. Terlalu cepat. Setelah lima belas menit saja, ok! Jangan macam-macam.”
“I..iya, Mbak.” Fiona terdengar gugup.
Ada suara ketukan dari balik pintu. “Aku pulang dulu ya, Sayang,” katanya sambil terkekeh. Aku ingin sekali mengatakan betapa menyebalkannya dia. Tapi kututup mulutku rapat, ruangan ini membuatku mual.
Pikiranku berkecamuk. Sungguh tidak lucu jika headline koran besok berbunyi, 'Seorang Eksekutif Muda Sekarat Karena Menghirup Kentut Kekasihnya'.
Pergi! Menjauh dariku..
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
hehe ... ada bakat komedi rupanya, sipsip !
ya begitulah..
mampir lg yah..
^_^
Wahahaha.... Gak nyangka ternyata akhirnya kayak begitu. Kirain ada sesuatu yang lebih serius...
maap deh kalo gitu.. aq kurang bisa serius soalnya.. mampir lg yah.. :-)
“Sudah kubilang, keluar!” Aku sedikit meninggikan suara pada kata terakhir. <-- kalau saya rasain kayaknya nadanya kurang. klo cara saya sih, tanda serunya ditambahin, atau kata "keluar"nya pake huruf besar semua xD
.
hm, paragrafnya kurang enter kayaknya, berasa rada sakit di mata.
tapi ceritanya gokil! saya suka xD
Oh.. jd harus digedein khusus bwt kata yg butuh penekanan..ok.#catat
berarti, kalo lg teriak hrs digedein semua ya..
Enter, masalah utama saya. diantara berjibun masalah2 lain.. entah knp ni tulisan mpe ngabisin word saya. padahal, aq niatnya pingin 100kata gitu kaya yg laen.. hasilnya, enternya sy hapus utk menulis kekurangan word saya.. huft..
makasih yak.. mampir lg yak... ok ok.. ;-)
nungguin cewek berandal-mu.. kpn ni?
nggak harus sih, saya udah bilang kalau itu "caraku"~~ hehe, nggak apa-apa kalau gitu juga.
persoalan 100 kata apa nggak itu nggak penting, asalkan penyampaiannya bagus, pasti menarik. ^^ justru kalau nulis 100 kata, kadang ketahuan pasti ada twistnya.
.
Idenya lagi "mandeg" buat bikin CB. kapan2 aja ya~ #kabur
ah, qm kabur mulu.. oh, jd disingkat jd CB ya? ntar kliru jd chibi chibi chibi..
ahak hak hak..
hehe, jangan dong, aku kan bukan penggemar gituan. hehe.
Cewek Berandal itu judul sementara, kalau udah jadi novel, baru deh aku ganti judulnya ^^
Wakakaka! Lucu banget!! XDDDD
benarkah? makasih yah.. jgn lupa mampir lg
wkwkwkw endingnya benar2 tak terduga, kereen!
makasih.. mampir lg yak,. #maksa
hahahahaha..... haduuuuh.... perutku sakit.... hahahahahaha..... :DD
sakit knp ka? hehe..
cabenya mana? #teriakteriak
aq udah baca cermin4nya tp blm ninggalin jejak..
menunggu cermin 5 mu kak... ;-)