Jiwa, Teronggok tak terbayang
Dalam tumpukan kemunafikan
Batin, ternisan menyisakan tawa
Menggunungi kenistaan
Tak puas mengobati dahaga
Masih juga menjarah senyum
Kaum 'sampah'
Mengais jelak dalam ampas
Mengemis secuil kebahagiaan
Namun ...
Tak jenuh menetas dakwa
Tak bosan mencaci-maki
Oh, betapa kotor nuranimu!
Note : diikutsertakan dalam ujian puisi cendolers-
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
wah, masih harus belajar saya .. colek om Utara dan Petak Dela ... eh Tujuh ...
omaaa.. #eh :))
maksud dan tujuannya kurang tersampaikan loh
aku seperti mendengar kau membacakannya, hehe
aku seperti mendengar kau membacakannya, hehe
:D
"Jiwa, [T]eronggok tak terbayang"?
petik tunggal di judul?
hihi, stop piracy! :)
Hehe oma berapi api sangat menentang plagiat
Dukung abis deh :D
*pengaruh banyak cerita dan puisi kekom yang diplagiat orang*
MENENTANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!!
Saduran diperkenankan apabila mencantumkan link atau nama penulis asli. Terima kasih.