kautanya sebab gundahku hari ini, kasih
percayakah 'ku tak pernah seyakin ini:
bahwa sakitku tak ada obatnya,
empatimu takkan berakhir di taman pelipur
tempat asa bermekaran, hanya buatku?
percayakah hanya ingatan akanmu menemani
senyumku sepanjang hari
dan ingatan akanmu mengancam
tidur nyenyakku sepanjang malam?
tak kuminta kaubertaruh nyawa menyeberang
telah kuarungi sisiku
kini aku di tengah, arus melanda
datanglah, jemputlah aku
jangan minta kuseberangi sepenuh rintangan
belum kuputuskan layakkah kau untuk sepotong jiwaku
datanglah, jemputlah aku
sebelum lama, akan kubawa diriku pulang
atau aku akan hilang dalam gelombang
percayakah 'ku tak yakin
akan ada kenangan padamu?
kasih, untukmu
kutanggung segala sakit, kuhapus setiap tetes airmata
masih saja ada yang kurang
satu demi satu yang kurang kurenungkan
satu demi satu diriku kutanyakan
apakah karena tanpamu?
jawabnya adalah kau -- karenamu
setiap kilah dan dalihmu hanya duri
menusuk percayaku, tapi kausemai
jadi perisai kelemahanmu
meski tak bertulang lidahmu
meski triangulasi kesabaranku tak kautahu
dalam diam kudengar apa yang akan kaukatakan
apa yang akan kukatakan
berharap ada yang akan berubah
yang bisa kuterima
yang takkan kauakui
dalam diam kengerianku jadi nyata
seperti menyaksikan film horor, hantunya melangkah
keluar dari layar
kejujuranmu satu-satunya hanyalah diammu
itupun kausangkali
keramahanmu hanyalah kulit bawang
terkelupas, kau membuatku menangis
pertanyaanmu tak berujung
jawabanmu tak bersuara
kedipanmu tak berarti
alasanmu tak berdasar
amarahmu tak bergigi
cintamu ...
mimpi indahku jadi mimpi buruk
lalu kau hembuskan napas
dan ia jadi kenyataan
kini tidur jadi lebih menyenangkan
di mata terbuka mimpiku menghantui
di sana kau adalah raja lalimnya
---
lalu kekasihku diam saat tahu harus jujur
aku menanti di kesunyian sekeras batu
sebentar lagi, kuharap
keberaniannya masih tersisa bila saatnya tiba
"keramahanmu hanyalah kulit bawang
terkelupas, kau membuatku menangis"
Ini mengingatkanku pada frasa yang pernah dituliskan oleh Gao Xing Jian - Gunung Jiwa.
Pembacaan saya malah ini seputar kecintaan pada Yang Esa, dengan jahil saya beberapa kali mengganti "mu" menjadi "Mu", mohon maaf bila pembacaannya jadi berbeda dengan hakekat penciptaannya.
kalau saya coba menyelami dengan pembacaan jahil saya di atas, ini seperti saya sedang mendengarkan lagu "Lean On Me" atau mungkin "You've Got a Friend"
ternyata pembaca juga bisa jahil, hihi.
pengen baca Gunung Jiwa tapi belum kesampaian. pernah liat di gramed pas tinggal satu. itupun kondisinya sudah kurang bagus. tapi harganya belum terjangkau.
terima kasih komennya, mbak joan.
hahaha, sama seperti saya, baca baru separo. bukunya terlanjur dipinjam dan belum kembali (atau mungkin bakalan gak dikembalikan) mungkin karena saya dapatnya juga dengan cara-cara "nggak baik" (menang taruhan bola) :)).
baca deh, itu bagus. kalau bekas, worthed kok kalau harga di bawah 50rb an.
kolaborasi yang ciamik. larut saia baca inih
(salaman)
salaman :D
penggalan yang manis :)
makasih. kami sudah berusaha :)
puaanjang dan muaaniis.. intinya satu saja, asmarandana :)
Salam
makasih, velvet :)
Salam
salam juga buat isengakut
Hehe, lucu ah, semacam gandrungisme campur taman kanak2 jadinya ini lapak :D :D *alis ngangkat sebelah*
Heh, lu ngapain bawa-bawa nama gw? Kenal lu aja gw kagak...Delusif parah!
ini kan karya kolab. yang titip salam itu samalona :)
Ya ampuuuunnn...perlu banget ya salam aja pakek nitip sana sini? Heran gw!*kibas rambut ala canty*
Eh, kenapa bawa2 gw? #berasadejavugaksih?
Jangan bilang titip salam lagi. -____-"
Ish, si cahya ning tyaaaaaassss...sapa juga yg mau nyalam sm situ??? Minjem jurus kibas doank tuh =))*ngibas cemeti buntut pari: ctarrrrr~*
Gegara lu bw2 buntut pari gw kesetrum betulan neh. #edisijahittengahmalam
=)) Dasaaaaarr, tikus yang ngemut2 kabel gw yang disalahin =)). Cup...cup...itu namanya serenkamprety. Lagian gitu doang lapor, menyeng lu ah! =))#digobangcanty
soalnya yang login sekarang mariaquantarro. sebentar.
selamat dini hari, isengakut. lama tidak bertemu.
Kalau saya sangat kesulitan membuat puisi panjang..
Salut :)
Nice poem..
Makasih, Aisra.
Sebenarnya kuatir akan berasa kepanjangan.
Makasih
Salam
aih!
saia asyik banget nih ngebacanya sambil mainin rima, Om :D trus, saia bingung mutusin mana yg saia pilih jadi the best: tentang kulit bawang atau ini,
mimpi indahku jadi mimpi buruk
lalu kau hembuskan napas
dan ia jadi kenyataan
kini tidur jadi lebih menyenangkan
asik banget!
welcome back, Om :D
ahak hak hak
makasih sambutannya om momod :)
Nice, untuk sebuah kebimbangan dalam semua pikiran tentang 'kekasih' yang tidak bisa memberikan jawaban untuk segala 'keraguanmu'
salam kenal
mampir ke tempatku ya?
Salam kenal, luna.love
Terima kasih komennya.
Nice, untuk sebuah kebimbangan dalam semua pikiran tentang 'kekasih' yang tidak bisa memberikan jawaban untuk segala 'keraguanmu'
salam kenal
mampir ke tempatku ya?