Hujan
Menebar sendu
Menanam sedih
Aku menangis
Aku merapat
Dinding kusam, berwarna kehijauan
Entah lumut, entah memang cat
Semakin jauh, ada berkas, tulisan
Terhenyak
Terlompat
Menghapus duka hariku
Seorang duduk di depanku
MATI!
Tiada orang yang melintas
Tiada orang yang lalui
Jalan ini sepi
Kudukku berdiri
Inginku berlari
Kakiku mematri
Mematung di hadapan korpas
Tanganku mengabdi
Berjalan menuju tubuh berlumur darah
Aku tak tahu, mungkin aku yang 'kan tertuduh
Namun, tubuhku memaksa untuk mencari
Segala kemungkinan
Dia baru mati
Ditusuk di ulu hati
Tega nian hati menguak jiwa
Dengan keji, Bangsat Tak Berhati!
Tangan wanita ini
Tiada tampak melawan
Mereka mengelepar di samping badan
Apa dia dibunuh oleh orang yang dicintai?
-to be continued-
- (170 words) posted by AwankoLosta 9 years 40 weeks ago
Tags: Puisi | detektif | AwankoLosta | hahahahahaha | Iseng | muncul lagi
puisi bersambung? hm.. unik!
cukup memancing rasa ingin tahu :)
ga nyagka endingnya begitu :)
ditunggu jilid 2..
kepanjangan kalo ditulis lagi... bentar yak... makasih udah mampir...
Wah detektif ya, ditunggu kelanjutannya