Ranting berdansa
Menarik menari seluruh daun
Dengan polesan debu
Masih berpesta
Di kejauhan,
Gagah pangeran-pangeran berjalan
Diikuti ombak putih menderu
Perlahan berlari,
Lalu berlari seirama angin
Bunyi tetabuhan yang ditalu
Cadas,
Bergoyanglah!
Bergoyanglah pangeran tampan..
Dengan kerikil intifadahmu!
Lepaskan dan tebarkan nyala di atas pasir
Tatap mata tank yang kerdil !
Yang bersembunyi di gendongan ibunya
Yang jijik alam memandang.
Malaikat kan terus membasuh keringatmu
Hingga kering air mata pada matahari 24 jam.
Padamu, pangeran penuh pesona
Dengan jemari kecil tanpa layangan
Denyut kerikil terus mencintaimu
Menjadi saksi dengan bangga
Pada detik terakhir
Ummi abi kan tersenyum
Alam menunduk santun,
mewangi darah yang membasahi kerahnya
_Intifadah_
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
Nda...kamu kemana aja?tolong muncul..
pray for palestina. ira juga merinding pas baca puisi ini. :) lama sekali sefa ayu gak kelihatan, mucul dengan puisi yang amat menyentuh :D
mkasih ya dah mmpir
Puisi yang menggambarkan perjuangan yang mengharukan. Indah dan menyentuh.
Wow kalimat terkahirnya bikin *goosebumps* mantap!
Subhanallah... Saya merinding bacanya...
Save Palestine!!
Eksekusinya tajem
sangat memprihatinkan :(
hidup adalah perjuangan
jalan mana yang akan kita pilih
kedamaian atau penjarahan
dan israel lebih memilih yang kedua
sungguh amat disayangkan dari umat yang katanya pilihan Tuhan