Di ujung jalan itu
kita berlarian bersama
menghabiskan sore itu
dalam tawa, bahagia
Di ujung jalan itu
kita berpisah jalan
aku ke kiri, kau ke kanan
menuju sekolah, merengkuh impian
Di ujung jalan itu
kulihat kau sendu
menatapku pergi merantau
mencari ilmu dan hidup di luar pulau
Di ujung jalan itu
setiap kupulang ke desa
kaududuk di bangku itu
menatapku dengan tawa
Di ujung jalan itu
kurengkuh pundakmu
kukecup dahimu
kusisipkan lingkaran kecil di jari manismu
Di ujung jalan itu
engkau ditandu
diiring dan diarak keluargamu
dalam balutan gaun pilihanmu
Di ujung jalan itu
kauberi salam pada keluargamu
untukmu ikuti diriku
meniti kehidupan yang baru
Di ujung jalan itu
kubimbing kau pulang ke desa
kenapa kamu merapuh
tapi aku akan selalu ada
meski aku harus jatuh
Di ujung jalan itu
di bangku kenangan itu
aku terdiam, menghabiskan mimpi
mengingat kenangan ini
sendiri, dalam sepi
menunggu waktu
menjemputku
bersua lagi denganmu
dan berlarian bersamamu
menatap wajahmu
mengecupmu
meski bukan di ujung jalan itu
Akhirnya berpisah juga:)
kalimat di ujung jalan itu terasa agak mengganggu, mungkin karena terlalu banyak di gunakan, tapi kesedihannya terasa kawan :)
*maafkan ke sotoy an saya hehe
Udah di bawa pake tandu, udah bersama...kok bisa pisah? :)
kelihatannya judul yang lebih cocok kalimat penutupnya deh :)
Oh..ini jilid 2 ya :)
bukan... beda cerita kok... cuma judulnya aja yang dibuat sama...
Di arak memakai tandu ? Jadi ingat film2 mandarin klasik :)
iya... ^^