kapanpun kau boleh datang
kan kusambut dengan rentangan tangan terbuka
senyum manis tersimpan hanya untukmu seorang
juga kesetiaan tersembunyikan
kapanpun kau siap
hari ini, esok, lusa, dan seterusnya
sebagai sahabat, teman lama
atau mungkin kekasih orang
namun diam-diam hati kecilku berbicara
bisakah kau dengar?
lebih dari itu
aku ingin kau datang sebagai pendamping setia yang selalu kutunggu
tiba-tiba
seketika itu juga, aku langsung malu
kalau hati yang berbicara.. hati juga yang mendengar...
biarlah dia bebas menjadi dirinya, tanpa kau kekang dengan sebilah kata menunggu, kecuali jika tanpa paksaan dia datang kemudian berkata lalu buktikan mencintaimu.
selebihnya jangan terlalu banyak berharap, kecuali jika kau telah hafal rasanya terjatuh
Nice :)
hoo-ha!
Sebuah puisi tentang seseorang yang diam-diam mencintai :)
Dua bait pertama cukup terasa rasa sayang penulis. Bait ketiga, terasa pengharapannya. Di bait terakhir, penulis tiba-tiba merasa malu akan harapannya. Hmm. Memiliki perasaan tidak perlu malu walau tidak diungkapkan, menurut saya. Karena, perasaan itu milik siapa saja dan telah diatur oleh-Nya. Sedikit pulasan romantis dan konotasi pasti lebih apik :) Selamat berkarya! :)
terimakasih masukannya. setuju, perihal malu oleh sebab si penulis puisi adalah wanita :)