Sepucuk melati berwarna coklat
berserak di kursi taman
depan halaman
dan kabar yang tak pernah sempat.
Tetapi kau sihir
Slalu dapat merubahku sepanjang waktu.
Kau juga terlalu mahir
merajut kata dan menjadikannya air mata.
Bila hujan reda, sekali lagi
biar bunga asoka atau sepatu
yang jatuh memenunhi.
dan tak kupanggili namamu berulang kali.
Jatinangor
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
'slalu dan kupanggili' sepertinya tidak baku jadi agak mengganggu :)
terima kasih atas komentarnya ka (:
mungkin masih kurang perbendaharaan kata saya ka. Tapi untuk kata 'slalu' sengaja tidak saya tulis dengan kata 'selalu'. Saya rasa dalam membacanya secara lisan kurang enak, dan tetap saya menuliskannya 'slalu' sesuai dengan pengucapan lisannya.