Kawan,
Kamu tahu kalau kehidupan itu,
Seiring dengan langkah kakimu,
Namun, di depanmu ada lubang,
Menganga, siap menerkammu?
Kawan,
Tahukah dirimu,
Lubang menganga itu,
Sebuah kegelapan tak berujung,
Atau cahaya dengan semua bahagia?
Masihkah kamu,
Menyerang sesamamu,
Hancurkan sekitarmu?
Masih adakah otak di kepalamu,
Masihkah rasamu berjalan,
Pernahkah kamu merasakan,
Tangis peluh ayah bundamu tertumpah,
Seperti darah yang yang mengalir,
Di badikmu, di golokmu, di tongkatmu!?
Life is hard, and getting harder
life is journey, not a destination..
lebih menyenangkan jika kita optimis bersama dibandingkan dengan skeptis bersama..
salam pena
suka banget jenis puisi gini *salim