Hai rembulan yang bersinar terang, bersikaplah lembut
jangan menjadi seperti angin yang menderu-deru
Sinarilah wajahku dengan temaram cahayamu,
dan izinkanlah aku menyesap manis madumu
Setidaknya sampai desah napas terakhirku...
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
desah nafas... merinding rasanya :D
Manis (^_^)
Sedikit ganjal di pengulangan kata 'sinar', namun sebagai ungkapan cinta, diksi yang dipilih cukup segar dan tidak klise. Bisalah bikin dia klepek-klepek (diblender)
Selain baris terakhirnya, saya suka puisi ini
sederhana tapi bermakna
Rembulan: "Aku telah berpendar dalam gulita malam dengan secercah cahaya nan lembut bagi sekeping hati nan menanti ...."
Bila memang kau telah lama menanti, maka pungguk manakah yang kau ingini?