Balutan pekat mengikat sayap
merengkuh badan tanpa gemerlap
kutundukkan muka dan menatap
bumi yang menyumpah-serapahi gelap
Kutoleh belakang
begitu banyak jejak hitam
yang tertinggal
tak kan luruh
meski tersapu arus kanal
seluruh...
Kuamati kiri-kanan
mata menyala dan tenang
berhadapan
sebagian menghunus pedang
sebagian menawarkan perisai di tangan
Kepada siapa hidupku dipertaruhkan?
Selain kepada Rabb-ku yang berulangkali mengulurkan tangan
meski sering wajahnya dan punggungku
bertatapan.
Nice
bagus sip
sifsif
muantef!
jadi kayak berasa di awasi -_-
nice kak hihi #Cling! ;)