kudengar suara memanggil di malam larut
meminta diberi nama
lebih mengusik dari teriak tukang ojek melintasi remang
lebih mengoyak dari hentak kanak salah asuh
jatidiri adalah penerang jalan?
peduli siapa, gagal pun cacat
di mata manusia aku masih hidup
kudengar suara memanggil dari malam larut
meminta dijawab
aku diam
mata mengerjap
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
TERBELAH...
.... dan malam pun terbelah.
Mengomentari tulisanmu, bukan perihal diksi, majas, rima, dll. Puisimu mistis, terlalu banyak nalar dalam pikiran saya untuk mengartikan puisimu ini dengan "belah".
Terima kasih, mas_er, atas perhatiannya terhadap judul tulisan ini dan usahanya menarik benang merah kepada isi.
entah knapa berasa naggung gitu ya?
Terima kasih mr.R. Saya mengakui memang terasa nanggung, dan mungkin ini bukan alasan, tetapi sebenarnya memang saya sengaja membiarkan nanggung. Bagaimanapun, mungkin suatu saat saya akan membuat versi yang tidak nanggung lagi.
Salam
Seperti ketika sedang bercinta, saya menikmati setiap ritmenya. Tapi, pada akhirnya saya gagal mencapai klimaks sebab si dia terlalu cepat orgasme.
Komentar AV Hrisikesa menarik, dan kritiknya tidak membuat saya tersinggung. Terima kasih. Akan saya pertimbangkan untuk pengembangan tulisan ini, meskipun saya belum tahu kapan.
Nanggung kak kurang panjang *XD apanya yang panjang *lol
*btw salken kakak, puisinya bagus kak!!!
Salam kenal, Alf_17. Terima kasih sudah mampir.
Sedikit banyak saya menangkap maksudnya dan menikmati. Salam, om.
Terima kasih, Wanderer.
Salam
kurang bisa menikmati, Om
Komentar Shinichi ada benarnya, dan memang kebetulan saya membuat yang satu ini tanpa mempertimbangkan keternikmatian itu.
Simple dan kurang spesifik, keep writing bang :D salam..
Terima kasih komentarnya, Rochmatul_Islamiyah. Memang terasa kurang spesifik ya :)
Salam
???
Terima kasih sudah mampir, Mas/Mbak Suwoko. Alangkah baiknya kalau komentarnya lebih bisa dipahami ketimbang tiga tanda tanya saja. Walaupun demikian, saya mengartikan bahwa tulisan saya ini sama sekali tidak bisa Anda mengerti.
ini puisinya cerita nunggu ojek yang bang
Cincin Kawin Online - Saldo paypal
Kalau nia agustin menangkapnya begitu, ya bisa jadi.