Tulisannya nyeret, secara keseluruhan saya suka dan menikmati semua pelan-pelan.
Kayak yang lain sih, bagian Cygnus di akhir kayak dadakan gitu.
.
Apa kabarnya Mbak Nur, Kak El?
:v
Aselik ini paling asik dr semua yg ikut tantangan. Apalagi pembukanya. Ttg ciri papa yg kumisan, janggut kambing, tatoan. Keren... om bro.Narator jg bercerita dgn fasih ttg pemikiran masa kecilnya yg polos. Dapet feel dara kecil yg bingung arti Papa. En meski ada kalimat yg kerasa sedikit dramaa (bisa dieditlah), daku suke gaya bercerita si narator. Datar, seolah tanpa emosi, tp berhasil bikin pembaca tak tenang. Tinggal edit masalah Ebi (bukan ubi ye), dan bbrp kalimat jadi dah.
kasih poin.
tapi, si dara-nya kayak biasa aja. ga sedih. kecuali paling akhir. kyk tiba-tiba mikirin Mama-nya. emang selama ini ke mana?
amanat: penyesalan selalu datang terlambat /halah
itu langit-langitnya keren, pake apa ya biar bercahaya gitu? atau jangan-jangan itu langit beneran. yak.
terima kasih.
.
Dara main PS dengan saya jadi nggak mikirin mamanya ... saya lupa tidak memperhatikan hal itu lebih dalam.
.
Mungkin pakai fosfor atau glow in the dark, atau lampu dengan dekorasi bintang-bintang. Saya belum sempat bertanya pada Mama Dara (apa coba?)
Enak, ngalir, mulus. Tapi di akhir saya nggak nemuin sesuatu yang bikin cerpen ini jadi "Wah" seperti tulisanmu yg sebelum-sebelumnya. Entah apa yang hilang di sini. *uhuk*
Ciri khas-mu yang jarang pake sebutan pengganti untuk karakter utama dan selalu pake nama yang disebut berulang-ulang itu lebih kerasa jelas di sini. Dan herannya, tetep enak dibacanya. Saya perlu belajar sama gaya ini kayaknya.
Dah ah sekian dulu. Saya ada feeling tulisan ini yg bakal menang.
Rasa cinta saya yang hilang, Mas. *uhuk*
.
Saya bisa jelaskan. Menjelang akhir, antusias saya hilang pada cerpen ini, tidak tahu mau dibawa ke mana, dipaksa aja memenuhi kuota dan selesai. Salah satu kesalahan fatal saya, selain menolak cinta (apa coba?)
.
Terima kasih.
NB: feeling itu bagus, asal jangan feeling in love with me: dosa.
sebenarnya saya mau ngritik, tapi nanti dikira provokasi menjelekkan saingan. Haha
Saya nggak banyak protes Sam,hanya sedikit kecewa
Mungkin efek sering baca gaya penulisanmu.
Saya nggak dapat kesan menebak-nebak serta mendebarkan seperti biasanya.
Atau mungkin itu disengaja ya?
mungkin karena tidak adanya unsur "18+" jadi tak ada debar-debar "sinta", hehehe.
.
sengaja atau tidak saya tidak sepenuhnya bisa menjawab. Saat menulis ini memang tidak ada niat untuk membuat berdebar-debar atau tebak-menebak, hanya ... suram. Saya ingin membuat suasana suram, tapi sepertinya niat ini gagal, karena tidak ada yang mengatakan demikian.
.
Terima kasih, Sam.
.
Meski EBI-nya kurang cakep, tapi isi dan penyampaiannya cakep, manis, lembut, mulus, diriku sampai terenyuh dan tenggelam dalam cerita ;)
.
Perhatikan paragraf ini:
berbaring di tempat tidur, melihat ke arah langit-langit. Mama dan dirinya sama-sama suka rasi bintang Cygnus. Angsa yang terbang di langit malam.
--> jika saja adegan itu dibuat repetitif di beberapa bagian (dari awal) pasti endingnya bakal lebih klimaks.
.
Wes, matur sakalangkung :-D
yah, padahal inginnya sih heran, terus tanpa sadar kirim uang, hehehe...
kalau boleh dibilang, justru bagian akhirnya yang dibikin untuk memenuhi quota, plus ngantuk ....
Terima kasih.
Awalnya bagus banget, tapi akhir-akhirannya kayaknya agak buru-buru ya waktu nulis?
Tulisannya nyeret, secara keseluruhan saya suka dan menikmati semua pelan-pelan.
Kayak yang lain sih, bagian Cygnus di akhir kayak dadakan gitu.
.
Apa kabarnya Mbak Nur, Kak El?
:v
huwaaaaa! saia suka saia suka. kisah ini masuk akal dan tidak berlebihan. intinya dapet juga, bener-bener kisah keluarga ya q___q daku terharu ...
terima kasih,
.
apa kita pernah bertemu sebelumnya? sepertinya namamu tidak asing dalam ingatanku? #uhuk!
.
Aselik ini paling asik dr semua yg ikut tantangan. Apalagi pembukanya. Ttg ciri papa yg kumisan, janggut kambing, tatoan. Keren... om bro.Narator jg bercerita dgn fasih ttg pemikiran masa kecilnya yg polos. Dapet feel dara kecil yg bingung arti Papa. En meski ada kalimat yg kerasa sedikit dramaa (bisa dieditlah), daku suke gaya bercerita si narator. Datar, seolah tanpa emosi, tp berhasil bikin pembaca tak tenang. Tinggal edit masalah Ebi (bukan ubi ye), dan bbrp kalimat jadi dah.
terima kasih.
.
btw, jadi apa nanti, kue ubi atau es ubi? (apa coba ini?)
kasih poin.
tapi, si dara-nya kayak biasa aja. ga sedih. kecuali paling akhir. kyk tiba-tiba mikirin Mama-nya. emang selama ini ke mana?
amanat: penyesalan selalu datang terlambat /halah
itu langit-langitnya keren, pake apa ya biar bercahaya gitu? atau jangan-jangan itu langit beneran. yak.
terima kasih.
.
Dara main PS dengan saya jadi nggak mikirin mamanya ... saya lupa tidak memperhatikan hal itu lebih dalam.
.
Mungkin pakai fosfor atau glow in the dark, atau lampu dengan dekorasi bintang-bintang. Saya belum sempat bertanya pada Mama Dara (apa coba?)
Enak, ngalir, mulus. Tapi di akhir saya nggak nemuin sesuatu yang bikin cerpen ini jadi "Wah" seperti tulisanmu yg sebelum-sebelumnya. Entah apa yang hilang di sini. *uhuk*
Ciri khas-mu yang jarang pake sebutan pengganti untuk karakter utama dan selalu pake nama yang disebut berulang-ulang itu lebih kerasa jelas di sini. Dan herannya, tetep enak dibacanya. Saya perlu belajar sama gaya ini kayaknya.
Dah ah sekian dulu. Saya ada feeling tulisan ini yg bakal menang.
Rasa cinta saya yang hilang, Mas. *uhuk*
.
Saya bisa jelaskan. Menjelang akhir, antusias saya hilang pada cerpen ini, tidak tahu mau dibawa ke mana, dipaksa aja memenuhi kuota dan selesai. Salah satu kesalahan fatal saya, selain menolak cinta (apa coba?)
.
Terima kasih.
NB: feeling itu bagus, asal jangan feeling in love with me: dosa.
sebenarnya saya mau ngritik, tapi nanti dikira provokasi menjelekkan saingan. Haha
Saya nggak banyak protes Sam,hanya sedikit kecewa
Mungkin efek sering baca gaya penulisanmu.
Saya nggak dapat kesan menebak-nebak serta mendebarkan seperti biasanya.
Atau mungkin itu disengaja ya?
mungkin karena tidak adanya unsur "18+" jadi tak ada debar-debar "sinta", hehehe.
.
sengaja atau tidak saya tidak sepenuhnya bisa menjawab. Saat menulis ini memang tidak ada niat untuk membuat berdebar-debar atau tebak-menebak, hanya ... suram. Saya ingin membuat suasana suram, tapi sepertinya niat ini gagal, karena tidak ada yang mengatakan demikian.
.
Terima kasih, Sam.
.
Meski EBI-nya kurang cakep, tapi isi dan penyampaiannya cakep, manis, lembut, mulus, diriku sampai terenyuh dan tenggelam dalam cerita ;)
.
Perhatikan paragraf ini:
berbaring di tempat tidur, melihat ke arah langit-langit. Mama dan dirinya sama-sama suka rasi bintang Cygnus. Angsa yang terbang di langit malam.
--> jika saja adegan itu dibuat repetitif di beberapa bagian (dari awal) pasti endingnya bakal lebih klimaks.
.
Wes, matur sakalangkung :-D
Syukurlah, bahaya kalau sampai tenggelam dalam pelukan saya, bwahaha.
.
Idemu bagus, kenapa nggak kepikiran, ya? (mikir Sousenkyo terus sih).
.
Terima kasih.
Saya kasih poin penuh dulu buat yang ikutan. Review lengkap tunggu tanggal 23 ye~
tanggal yang mengingatkanku pada seseorang ....
.
.
Terima kasih.
L, bungkusan lu yg di sini mantap.
nggak heran juga sii gw.
walau di awal serasa muter2, mungkin buat menuhin quota yak?
Ngahaha...
yah, padahal inginnya sih heran, terus tanpa sadar kirim uang, hehehe...
kalau boleh dibilang, justru bagian akhirnya yang dibikin untuk memenuhi quota, plus ngantuk ....
Terima kasih.