Jingga membaur pada merah darah melingkup
Bilur luka membiru mewarnai hidup
Seribu pelangi di sekitar tertangkup
Namun sesampai di diri segalanya meredup
Segala rasa berwujud air mata
Karena sejuta kata yang terlontar pada jiwa
Hanya sedikit memberi ruang asa
Lalu tersisa merajut hampa
Apakah seribu pelangi sekadar lukisan di langit biru
Sebab saat tiba di hati hanya tersisa segumpal kelabu
Suka dan duka semua terlihat sama selalu
Tergambar dalam tetesan air mata sendu
wadaw, kok ada sendu-sendunya gitu, baca semilir klop jadinya.
perempuan lebih banyak bersedih daripada lelaki ya?
baru tahu lho saya ini.
baru pertama komen ini di sini. baru baca ini.
nulis lagi dong, bikin rame kemudian.
Ah perempuan.... haruskah larut dalam kesedihan?
Mungkin karena kadung biru atau terlalu lama merenangi kelabu, saya suka ini.
Suka.
Mungkin karena aku perempuan.
:)
Beban itu berat kalau cuma dihembuskan. Kadang ya perlu dihempaskan, atau teriak ditepi lautan. Biar lepas, bebas.
Ah bicara apa aku ini