Bangku kayu teras depan.
Sekepul asap tembakau, mengingatkanku akan debur ombak yang kalap
pada dinginnya angin laut dalam perjalanan lalu. Saat itu, rindu adalah ingin yang terberi. Tanpa bayang-bayang kemarin, esok atau lusa.
Di sini, masih teramat dini, tatkala embus napas memasap semakin menerbangkanku pada rindu yang teluh. Sementara pagi yang riuh, berapi-api mengepungku dengan bayangan esok yang resah.
~hers,010917
Catatan pagi yang memberi kesan. Apa kabar?
Sungguh pilu
laju ajalah