Tak bisa ku ungkapkan rasamu
Ketika tatap matamu nanar tertuju ke arahku
Hampir tak kuasa ku bendung air mataku
Melihatmu duduk tak beraturan
Ya Robbi,
Kau hamparkan indahnya dunia-Mu
Kau cipta bimasakti sempurna tanpa cela,
Hari ini ak pilu, menatap kelu, laki-laki itu
Tangisku tersedak,
Ngilu,
Menahan tangis
Engkau cipta ia dengan lepra akut
Hinga semua jarinya musnah tak tertinggal
Dan telapak jari dan kaki itu tinggal setengahnya
Ya Robbi, Tuhanku
Ak tak sanggup menahan air mata ini...
Engkau melihatnya dan aku juga pernah menjumpainya di tikungan jalan itu
Ya Robbi, Tuhanku...
Ak tak sanggup mengartikan tatapan matanya,
Kosong, tanpa harapan....
Ya Robbi, Tuhanku....
Jika keajaiban itu ada,
Berikan tangan dan kaki untuknya
Tumbuhkan seperti engkau menumbuhkan ranting yang patah
Oh, Ya Robbiku...
Jika itu tidak mungkin,
Berikan indahnya akherat-Mu
Karena kesabarannya menerima takdirmu
Sebuah kisah sedih ....
Wow ... nyufi bingit!
bagus
rasanya kurang membuat saya merasakan apa yang penulis rasakan ketika melihat si lelaki lepra,
saya sebagai pembaca membayangkan melihat si lelaki lepra itu,
dan saya membayangkannya itu seperti yang saya lihat di tv, di acara tv, atau saya membayangkannya seperti yang saya kihat di google,
-lagi belajar komen, jangan dikomen ini komen saya lagi belajar komen.