menepikan langkah di pinggiran ibukota
duduk di bawah pohon akasia, beralaskan kardus seadanya
memandang sejenak, orang-orang lalu-lalang
lantas, terbersit tanya, beberapa saja :
"mengapa, mereka, berdatangan ke ibukota?"
melihat sekeliling, jalanan, sungai, taman, trotoar
sisa-sisa orang-orang berlalu-lalang, berserak
sungai pun menghitam, lekat, terapung sisa-sisa
puntung-puntung itu, seperti ada dalam asbak raksasa
"mengapa, mereka, masih bertahan hidup di ibukota?"
rumput-rumput compang-camping, botak sana-sini
trotoar penuh dengan kaki-kaki lima, juga roda-roda
kotak-kotak, tiga warna : sepi, kosong, meski tidaklah bersih
orang-orang, lalu-lalang, tak hirau kiri-kanan
"mengapa, mereka, tetap hidup di ibukota?"
terjaga, sepintas lamunan, lalu lanjutkan langkah
sampai jumpa akasia...
cgk,2019
bagus