Sangkaku kamu itu disana, diruang hampa yang tak terduga..
Tapi ternyata kamu itu nyata, di depan mata..
Hanya tak dapat langsung ku berkata, "Ya aku akan kesana"
Kini aku tidak tahu..
Haruskah aku menuliskan namamu..
Yang ku jaraki sebagai tanda..
Bahwa aku masih akan berupaya..
Untuk memotong rangkai kata, yang membuatku susah melafalkan namamu..
Din-A
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
sudah bersuami
Hehehe belum bersuami bang..
Tapi Terima kasih interpretasinya..
Puisi ini puisi yang membingungkan....
Hahahaha.. Terimakasih, sudah mampir