suka sama komennya KD hehe. satu kata mjd nyawa cerita. biarpun pelakunya anak2 SMA (ya?)... tapi ini ungkapan anak SMA yang... begitulah :)) frontalnya sempet ngingetin sama joni ariadinata.
nama "Toy" itu sepertinya benar2 menggambarkan karakternya. namun walaupun dijabarkan bgm dia obsesif sama Boy, di akhir dia langsung menemukan yang baru--mungkin itu caranya utk segera melupakan. entahlah.
wow...eeh, apa ya...aku benar-benar tak punya kosakata di tema ini.....narasi mulus dan enak untuk diikuti, tapi aku benar-benar tak bisa komentar tentang temanya -_-
Wogh. Keren nih kak~ bahasanya.... yap, nyastra.
.
Tapi saya salut sama ide si Nona Agung yang ibunya si pemuda itu sama ide tentang feminisme lawan maskulinisme.
.
Sayangnya, karakter si pemudanya kurang menonjol. Kurang... ah, apa ya? Kuranh keliatan aja :v
.
Well, 9 for you, then~
Haha. Ini emang gak baru kok, dan erotika sadomasokisme itu juga gak baru. Fifty Shades of Grey juga bukan yang pertama (dan bukan terbaik) untuk urusan sastra erotika sadomasokisme. Sejak istilah "sadomasokisme" belum terumuskan pun sudah ada Marquis de Sade dan Venus in Furs.
==
Cerpen ini kumodelkan (tapi gak sama persis, cuma konsep vital ceritanya aja yang mirip, alur dan jalinan cerita tentu saja beda) dari novel Story of O. Novel erotika Perancis yang sempat boombing dan kontroversial di zamannya. Tentang cewek namanya O yang dijual ceweknya (pasangan lesbian) ke kalangan bangsawan untuk disubmisi secara seksual.
suka sama komennya KD hehe. satu kata mjd nyawa cerita. biarpun pelakunya anak2 SMA (ya?)... tapi ini ungkapan anak SMA yang... begitulah :)) frontalnya sempet ngingetin sama joni ariadinata.
gaya menyeret, konten nakal, akhiran menggelitik :)) seakan konsekuensi dari pengharapan.
nama "Toy" itu sepertinya benar2 menggambarkan karakternya. namun walaupun dijabarkan bgm dia obsesif sama Boy, di akhir dia langsung menemukan yang baru--mungkin itu caranya utk segera melupakan. entahlah.
aih narasinya dengan rima2 dan pengulangan kata. apapun yang terjadi dalam kisah itu sendiri, sudah kadung terjerat dg gayanya.
karakter si tokoh utama yg datar, tenang, dan bisa melihat situasi jadi hal yg menarik...
saya paling suka pas dia mual2 hahaa
bg rijon mang g usah diragukan lg, tulisannya emg enak dibaca dan rasanya mengalir gt. utk yg ini, rasanya geli gmn gt bacanya...
wow...eeh, apa ya...aku benar-benar tak punya kosakata di tema ini.....narasi mulus dan enak untuk diikuti, tapi aku benar-benar tak bisa komentar tentang temanya -_-
Wogh. Keren nih kak~ bahasanya.... yap, nyastra.
.
Tapi saya salut sama ide si Nona Agung yang ibunya si pemuda itu sama ide tentang feminisme lawan maskulinisme.
.
Sayangnya, karakter si pemudanya kurang menonjol. Kurang... ah, apa ya? Kuranh keliatan aja :v
.
Well, 9 for you, then~
cerita yang cukup berat buat penulis standard spertiku
Haha. Ini emang gak baru kok, dan erotika sadomasokisme itu juga gak baru. Fifty Shades of Grey juga bukan yang pertama (dan bukan terbaik) untuk urusan sastra erotika sadomasokisme. Sejak istilah "sadomasokisme" belum terumuskan pun sudah ada Marquis de Sade dan Venus in Furs.
==
Cerpen ini kumodelkan (tapi gak sama persis, cuma konsep vital ceritanya aja yang mirip, alur dan jalinan cerita tentu saja beda) dari novel Story of O. Novel erotika Perancis yang sempat boombing dan kontroversial di zamannya. Tentang cewek namanya O yang dijual ceweknya (pasangan lesbian) ke kalangan bangsawan untuk disubmisi secara seksual.